REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Komandan Resor Militer (Danrem) 031 Wirabima Brigjen TNI Abdul Karim membenarkan Sersan Dua WS, oknum prajurit TNI yang melakukan aksi amuk kepada petugas Lantas Polresta Pekanbaru mengalami depresi. Dia kini dalam proses rawat jalan.
"Sebulan sekali dirawat dan konsultasi di Rumah Sakit Putri Hijau (Rumah Sakit TNI di Medan Sumatra Utara) dengan dokter jiwa di sana. Sebetulnya sampai sekarang dirawat di sana," kata Abdul Karim di Pekanbaru, Jumat (11/8).
Ia mengatakan Serda WS yang melakukan aksi amuk kepada Bripda Yoga Vernando tidak sepenuhnya mengalami depresi. Namun, suatu waktu dia melakukan tindakan di luar kewajaran, seperti insiden amuk kepada Bripda Yoga, Kamis (10/8) kemarin.
Untuk itu, selama dalam upaya penyembuhan, Serda WS selalu didampingi oleh rekannya, sesama prajurit TNI. Namun, kemungkinan pada saat insiden amuk tersebut terjadi, Serda WS lepas dari pengawasan.
Danrem menjelaskan Serda WS telah menjadi anggota TNI sejak 2011. Sebelum bertugas di Korem 031 Wirabima Provinsi Riau, dia sempat bertugas di Aceh, Sumatra Utara, Papua, dan Sumatera Barat.
Menurut Abdul Karim gangguan yang dialami Serda WS terjadi sejak dia kembali menjalankan tugas dari Papua pada 2014. "Pulang dari Papua, pada 2014 mulai ada sakit. Pada 2015, bulan April yang bersangkutan THTI (Tidak Hadir Tanpa Izin)," ujarnya.
Kemudian, Serda WS diperiksa ke Rumah Sakit Putri Hijau, dan dokter jiwa menyatakan dia mengalami gejala depresi. Untuk itu, proses penyembuhan berupa rawat jalan terus dilakukan kepada yang bersangkutan. Sementara proses penyembuhan dilakukan, Serda WS tetap bertugas namun di luar satuan.
Lebih jauh, meski Serda WS diketahui mengalami gangguan gejala depresi, ia menegaskan sanksi akan tetap diterapkan, sesuai hasil pemeriksaan nantinya. Saat ini, Serda WS telah ditahan di Detasemen Polisi Militer 1/3 Pekanbaru.
Aksi Serda WS yang melakukan aksi amuk kepada seorang polisi lalu lintas Polresta Pekanbaru, Bripda Yoga Vernando terekam kamera. Kini, video aksi itu viral di media sosial. Danrem telah meminta maaf yang sebesarnya kepada jajaran Polda Riau dan masyarakat Indonesia atas insiden tersebut.
(Baca Juga: Oknum TNI Pengamuk Polisi Kini Ditahan)