REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat mengingatkan masyarakat pesisir pantai selatan Garut supaya meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman bahaya gelombang laut. Apalagi derasnya ombak bisa secara tiba-tiba menyeret orang yang tengah beraktivitas di kawasan pantai.
"Intinya masyarakat pinggiran laut agar selalu waspada dan hati-hati saat beraktivitas di laut," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Dadi Dzakaria kepada wartawan.
Ia menilai imbauan kepada masyarakat pesisir pantai selatan Garut itu terbilagn penting lantaran selama ini kasus nelayan hilang terus terjadi. Terlebih, tak sedikit pula ada yang meninggal dunia dari insiden hilang di tengah laut itu. Tercatat, satu nelayan warga Kecamatan ameungpeuk dilaporkan hilang di kawasan Pantai Sayang Heulang pada Ahad (6/8).
"Untuk korban yang hilang sudah kami terima laporannya, untuk selanjutnya sementara ini belum menerima laporan masih belum ditemukan terakhir saya dengar," ujarnya.
Ia menilai musibah di perairan Garut tersebut sebaiknya menjadi pelajaran dan diwaspadai oleh masyarakat pantai selatan Garut. Dengan garis pantai yang cukup panjang disertai kondisi gelombang tinggi tentu berbahaya ktika beraktivitas di lautan. "Musim apapun harus hati-hati karena ombaknya besar, perlu diwaspadai," ucapnya.
Sampai saat ini, upaya pencegahan sekaligus penyelamatan bagi korban kecelakaan laut turut menerjunkan anggota BPBD sekaligus koordinasi dengan kepolisian dari Satpol Air, TNI, Basarnas dan sukarelawan. "Kami selalu koordinasi dengan Satpol Air, kecamatan dan semua elemen terkait dalam penanganan bahaya laut Garut selatan ini," sebutnya.