REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Sholahuddin Wahid mengatakan pembangunan Rumah Susun (Rusun) santri yang dibangun Presiden Joko Widodo sangat bagus untuk membantu pesantren yang tidak mempunyai kapastitas mamadai. Gus Sholah, sapaan akrabnya, ingin agar program pemerintah ini tetap berlanjut.
"Itu sangat positif. Karena banyak sekali pesantren yang tidak mempunyai kapasitas yang mamadai, jadi perlu dibantu," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (14/8).
Bahkan, menurut Gus Sholah, tidak hanya pesantren yang harus dibantu untuk menyediakan tempat tinggal para pelajar, tapi juga perguruan tinggi. Karena, menurut dia, banyak perguruan tinggi yang belum mampu menyediakan asrama bagi mahasiswa. "Di universitas pun juga diperlukan. Misalnya di Tebuireng ada Universitas Hasyim Asy'ari. Kami punya keinginan supaya mahasiswa itu tahun pertama itu masuk pesantren," ucapnya.
Menurut dia, pembangunan Rusun Santri tersebut tidak akan mengubah kultur atau budaya santri di pesantren. Karena, bangunan rusun tersebut sama halnya dengan bentuk bangunan pesantren selama ini, yang membedakan hanyalah lantainya bertingkat. "Jadi kalau pemerintah yang mau membantu pesantren atau siapa pun juga untuk membuat rusun untuk keperluan siswa atau mahasiswa saya pikir bagus," kata kaka Gus Dur ini.
Untuk diketahui diketahui, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan pembangunan 107 Rumah Susun (Rusun) Pondok Pesantren dalam rentang waktu 2015-2018. Unit yang akan dibangun berjumlah 3.040 dan anggarannya mencapai Rp 946,1 miliar.