Senin 14 Aug 2017 20:17 WIB

BNPB: 275 Kecamatan di Jateng Terdampak Kekeringan

Rep: Kabul Astuti/Andrian Saputra/ Red: Ratna Puspita
(Ilustrasi) Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan. (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
(Ilustrasi) Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan. (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak akhir Juli hingga Agustus 2017 menyebutkan 275 kecamatan di Jawa Tengah telah terdampak kekeringan. Total warga yang terdampak sebanyak 1,4 juta jiwa dan 404.212 keluarga. 

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan hingga kini BNPB baru mengantongi data kekeringan dari sebagian wilayah saja. "Kekeringan di 275 kecamatan ini berdampak pada 1.254 desa dan 404.212 KK di Jawa Tengah," kata  Sutopo kepada Republika, Senin (14/8).

Daerah yang paling banyak terdampak kekeringan di Jawa Tengah adalah Banyumas dengan 21 kecamatan, disusul Kebumen 17 kecamatan, Grobogan dan Blora 15 kecamatan, serta Rembang, Temanggung, dan Cilacap dengan 14 kecamatan.

Sutopo menyatakan sejumlah BPBD di Jawa Tengah telah berupaya mengirimkan tangki-tangki air untuk mengatasi kekeringan. Hingga 14 Agustus 2017, BPBD telah mengirimkan 342 tangki air ke 38 kecamatan dan 88 desa yang menjadi lokasi kekeringan.