REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat menyebutkan sirkulasi dari fenomena pusaran Eddy berpeluang melanda sejumlah daerah di Aceh.
"Pantauan kami, terdapat pusaran angin (Eddy) dalam dua hari ini. Di mulai hari ini," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Blang Bintang, Zakaria di Aceh Besar, Senin (14/8).
Ia menjelaskan, pusaran Eddy merupakan angin tertutup yang terjadi di kawasan Samudra Hindia atau lebih tepatnya pada bagian selatan dari Pulau Mentawai.
Dari fenomena alam tersebut, maka terjadi pertemuan dua massa udara sama-sama berbeda tekanan sehingga tercipta tarikan massa udara rendah menuju pusaran Eddy. Akibatnya terdapat perlambatan dari massa udara yang memupuk massa udara itu dan mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif.
"Bisa dilihat dampaknya dan dirasakan udara untuk wilayah Banda Aceh cenderung dingin. Sebab terjadi belokan angin dan konvergen (penyatuan arah angin) diatmosfir wilayah Aceh," jelasnya.
Zakaria mengatakan, cuaca di sejumlah wilayah di Aceh dari mulai pagi hingga sore hari diprediksi cenderung berawan. Kondisi tersebut juga disertai peluang hujan ringan hingga sedang, dan terkadang disertai kilat petir. "Ini dipicu oleh adanya fenomena yang kami sebut Eddy dan masih bisa bertahan dua sampai tiga hari ke depan," katanya.
Sepekan terakhir dilaporkan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencangterjadi di Aceh.
Seperti di kabupaten/kota Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Gayo Lues, Aceh Selatan, Aceh Utara dan Lhokseumawe. Lalu di Aceh Tengah, Aceh Singkil, Pulau Banyak, Simeulue, dan dapat meluas ke Aceh Besar, Pidie dan sekitarnya.