Rabu 16 Aug 2017 18:55 WIB

Polda Metro Terjunkan 5.000 Personel Amankan HUT RI di DKI

Rep: Ali Yusuf/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menerjunkan sekitar 5.000 personel untuk mengamankan peringatan HUT Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia di Jakarta. Selain mengamankan titik peringatan HUT RI, seperti di Istana Negara, polisi juga dikerahkan untuk mengamankan tempat-tempat rekreasi.

"Kita menurunkan sekitar 5.000 personel untuk mengamankan mulai pidato kenegaraan di MPR-DPR, kegiatan upacara bendera di Istana Negara, dan upacara di DKI Jakarta," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, Rabu (16/8).

Kombes Argo melanjutkan, selain mengamankan kegiatan kenegaraan Polda Metro Jaya juga menurunkan beberapa personilnya di beberapa tempat wisata, pusat perbelanjaan dan objek-objek vital di seluruh DKI Jakarta. Karena, kata Argo setelah kegiatan upacara biasanya masyarakat banyak yang mengunjungi tempat-tempat rekreasi.

"Jadi kita siapkan pengamanan di Ancol, Ragunan, Monas, semua anggota kita libatkan. Lalu ada yang melakukan kegiatan di jalan-jalan kita juga amankan," katanya.

Ia menyampaikan, Polda Metro Jaya menyiagakan ribuan personel di Mapolda Metro Jaya. Apabila dibutuhkan, personel siap dikerahkan.

"Ada anggota juga yang standby. Suatu waktu dibutuhkan bisa langsung diturunkan," katanya.

Argo menegaskan, Polri juga telah menyiapkan antisipasi terkait kemungkinan adanya aksi teror di Jakarta. "Teror kita antisipasi itu. Sudah kita antisipasi. Ya memang informasinya sasarannya 17 Agustus, itu kita antisipasi," jelasnya.

Terkait masalah arus lalu lintas, Argo mengungkapkan, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menyiapkan rekayasa arus lalu lintas terkait kegiatan upacara bendera di Istana Negara, besok. Polisi bakal melakukan pengalihan arus, namun sifatnya situasional bergantung situasi di lapangan.

"Pengalihan arus tetap melihat situasi di lapangan. Kalau diperlukan kami lakukan pengalihan arus," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement