REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Internasional Book Fair (IIBF) kembali digelar. IIBF kali ini mengambil tema industri kreatif dan memberikan kesan yang berbeda dari tahun sebelumnya yang mengangkat tema seni dan budaya.
Ketua Panitia IIBF 2017, Husni Syawie, mengatakan IIBF tahun ini akan memberikan kesan yang berbeda dari sebelumnya bukan hanya dari tema. Acara diskusi dengan para penulis dan acara lainnya terkait dengan tema Industri kreatif juga didengungkan menjadi pembeda dari IIBF sebelumnya.
"Bagaimana IIBF tahun ini menjadi pameran konten-konten kreatif, tidak hanya buku, tapi bahkan produk kreatif," ujar dia saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Jumat (18/8).
Husni mengatakan, IIBF tahun ini tidak hanya menjadi ajang jual beli buku saja. IIBF akan menjadi ajang pertukaran informasi dan ide-ide dari para penerbit dan penulis yang dihadirkan dalam pameran buku tersebut.
"Ada sejumlah diskusi, sejumlah seminar simposium yang kami buat, baik dari kami maupun dari pihak ketiga," ujar Husni.
IIBF merupakan pameran tahunan yang diselenggarakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). IIBF diselenggarakan pertama kali pada 1980. Tahun ini adalah penyelenggaraan IIBF ke-37. Sejak 2014 bertransformasi, IIBF menjadi pameran buku berskala internasional. Tahun ini IIBF akan diselenggarakan selama lima hari, pada 6 hingga 10 September 2017 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.