Jumat 18 Aug 2017 16:34 WIB

Susi: Banyak Lobi Agar Penenggelaman Kapal Dihentikan

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebut banyak terjadi lobi-lobi politik yang dilakukan oknum investor terkait kebijakan penenggelaman kapal illegal fishing agar segera dihentikan. "Sekarang ada lobi investor dan eks illegal fishing, yang menginginkan penenggelaman kapal nggak usah. Katanya kapal itu lebih baik dilelang," ujar Susi saat memberikan kuliah umum dihadapan mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung (ITB) di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) Kota Bandung, Jumat (18/8).

Susi menjelaskan para oknum investor meminta agar kapal yang tertangkap sebaiknya dilelang kepada nelayan. Namun di sisi lain hal itu bisa dimanfaatkan oleh pelaku illegal fishing demi menyelamatkan kapalnya.

"Pelaku atau investor ini aneh, kenapa takut penenggelaman kapal, mau invest atau curi?," kata dia.

Untuk itu, kata Susi, penenggelaman kapal akan terus dilakukan agar membuat efek jera dan juga sebagai pembuktian kepada dunia bahwa Indonesia tidak main-main dalam pemberantasan illegal fishing. "Tekanan politik, tekanan kepentingan, begitu besar dan banyak, tetapi kita mesti tak boleh takut," kata dia.

Perempuan asal Pangandaran ini menjelaskan, penenggelaman kapal tidak semata-mata tanpa perhitungan. Usai diledakkan, bangkai kapal akan menjadi sarang bagi ikan-ikan.

"Mereka mencari-cari alasan yang benar menjadi salah, yang salah jadi benar semuanya jadi absurt ga masuk akal lagi. Kita di KPP sering berhadapan dengan mafia lokal dan asing," kata dia.

Sebelumnya, sejak Januari sampai Juli 2017, KPP berhasil menangkap 95 kapal ilegal. Dengan rincian, 72 kapal asing dan 23 kapal lokal. Kebanyakan kapal asing yang ditangkap berbendera Vietnam. Ada juga kapal dari Thailand, Filipina, dan Malaysia yang ternyata mencuri ikan di perairan Indonesia.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement