Senin 21 Aug 2017 02:49 WIB

Kritik Kebijakannya, Bukan Personal Jokowi

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI TB Ace Hasan sazidly menilai tindakan menghina presiden di media sosial sangatlah tidak etis. Meskipun tidak puas dengan kebijakan pemerintah, masyarakat diimbaunya jangan keterlaluan menghina presiden.

"Saya kira sangat tidak etis seorang Presiden digambarkan seperti binatang, sebagaimana terlihat dalam gambar-gambar di media sosial itu," kata Ace melalui siaran pers pada Republika.co.id, Ahad (20/8).

Pada era demokrasi, Ace mengatakan, kritik merupakan hal yang wajar. Namun, lebih baik jika yang dikritisi itu adalah kebijakan bukan personal Presiden Jokowi.

Ace menambahkan, dalam penyampaian kritik juga masyarakat perlu memperhatikan berbagai etika. Salah satu etika dalam berdemokrasi tersebut, lanjut dia, dengan mengedepankan saling menghormati dan menghargai.

"Namun tentu responsnya harus dengan cara-cara yang lebih beretika. Bukan dengan menyamakan pribadi Jokowi dengan binatang. Bagaimanapun beliau ini Presiden yang dipilih rakyat Indonesia. Beliau adalah simbol negara. Hormati beliau secara kelembagaan bukan hanya pribadinya," katanya.

Sebelumnya, seorang warga Sumatera Utara mengunggah foto dan tulisan bernada menghina presiden melalui Facebook. Pelaku yang bernama asli Muhammad Farhan Balatif (18) itu dilaporkan oleh Brigadir Ricky Swanda dalam laporan bernomor LP/444/VII/2017/Reskrim tertanggal 16 Juli 2017 di Polrestabes Medan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement