REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo akan mengenakan pakaian adat Sunda atau Priangan untuk acara Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahiyangan yang digelar di Bandung, 26 Agustus 2017.
Panitia Nasional Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017 Olga Lydia di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya sedang menyiapkan pakaian adat yang akan dikenakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam karnaval yang merupakan acara puncak perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-72.
"Sesuai dengan tema 'kita Kerja Bersama', kita ingin ada desainer khusus untuk Ibu untuk bajunya, untuk aksesoriesnya, untuk kainnya jadi akan berbeda dan untuk kelomnya juga untuk sepatunya. Beda-beda juga," kata Olga.
Sejumlah desainer juga telah dipilih khusus untuk merancang busana adat yang akan dikenakan Presiden Jokowi dan Ibu Negara pada acara itu.
Sedangkan kain yang dipilih juga sudah dikonsultasikan kepada para tetua adat di Priangan untuk menentukan corak kain yang akan dikenakan.
"Pada saat hari H kita akan sampaikan siapa saja yang akan menjadi desainer baju Bapak dan Ibu. Untuk kainnya sendiri memang batik-batik dari Priangan ini kan bagus juga ya. Jadi kita sudah konsultasi juga dengan para tetua adat di Priangan khususnya termasuk saran apa yang mereka pilih untuk batik Bapak dan Ibu. Nanti kita lihat karena banyak pilihannya," katanya.
Beberapa perancang busana yang fokus menangani pakaian adat pun menjadi perancang resmi pakaian yang akan dikenakan Presiden dan Ibu Negara.
"Salah satu perancangnya adalah Deden Siswanto dan beberapa yang lain tapi semuanya memang dari Jawa Barat," katanya.
Menurut Olga, hal yang paling diperhatikan dalam penentuan pakaian adat untuk Kepala Negara yakni soal pemilihan kain.
"Pemilihan kain terutama soalnya budaya kita sangat kaya sehingga kita harus pilih satu yang bisa dianggap mewakili semua," katanya.
Beberapa motif batik yang ditawarkan kepada Presiden dan Ibu Negara yakni corak merak ngibing dan alternatif yang lain yakni corak kombinasi beberapa motif batik asal Jawa Barat.
Olga menambahkan, selain Presiden dan Ibu Negara para pejabat dan menteri sekaligus anggota OASE-KK (Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja) sebagai organisasi istri para menteri juga akan mengenakan pakaian adat.