REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO -- Hari ini pawai songket yang merupakan bagian dari Sawahlunto Internasional Songket Carnival 2017 akan dilaksanakan. Masyarakat dan wisatawan yang memadati kawasan Kota Lama Sawahlunto akan dimanjakan dengan barisan 'model' pawai songket yang dibawakan oleh ratusan peserta pada Ahad (27/8) siang nanti.
Pemerintah Kota Sawahlunto mencatat, karnaval songket hari ini akan diikuti oleh sejumlah regu. Termasuk di antaranya 13 regu dari luar kota Sawahlunto dan sembilan sanggar modelling di Sumatra Barat.
Tak hanya itu, regu lain yang akan memperebutkan total hadiah Rp 140 juta termasuk 80 regu dari instansi daerah, 20 peserta individu dari SMP-SMA di Sawahlunto, dan 58 murid TK-SD. Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Sawahlunto Deswanda menjelaskan bahwa seluruh peserta tidak akan dibebani biaya pendaftaran. Namun, sebagai gantinya, setiap pendaftar harus menyertakan bukti pembelian songket Silungkang kepada panitia.
Menurutnya, salah satu tujuan diadakannya karnaval songket di Sawahlunto adalah untuk menaikkan nilai ekonomi songket. "Justru itu, perajin songket jadi ada tambahan. Akhirnya mereka terdorong untuk berkreasi," ujar Deswanda, Sabtu (26/8).
Panitia juga membebaskan peserta untuk memilih model baju yang akan dikenakan dalam karnaval. Namun, satu aturan dasar yang harus ditaati adalah apapun desain pakaiannnya harus menutup aurat.
Gelaran pameran dan karnaval yang dibalut dalam Sawahlunto Internasional Songket Carnival 2017 resmi dimulai Jumat (25/8) lalu. Acara yang berlangsung hingga Ahad (27/8) ini memiliki misi khusus untuk mengenalkan songket Silungkang kepada dunia.
Wali Kota Sawahlunto Ali Yusuf menyebutkan, songket Silungkang merupakan budaya nasional yang bisa ditemukan di 163 daerah di Indonesia dan tersebar di 17 provinsi. Setidaknya, melalui gelaran karnaval dan pameran ini, songket bisa merambah ke provinsi lain di Indonesia dan bisa memperluas pasar ke luar negeri.