Rabu 30 Aug 2017 01:20 WIB

Ribuan ATM Terganggu, Ini Saran YLKI

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Teguh Firmansyah
Pengumuman offline terpampang pada salah satu mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BCA di salah satu pusat perbelanjaan, Jakarta, Selasa (29/8).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pengumuman offline terpampang pada salah satu mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BCA di salah satu pusat perbelanjaan, Jakarta, Selasa (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain pemberian informasi, masyarakat perlu diberikan kompensasi atas kerugian yang terjadi akibat gangguan jaringan ATM yang terkena dampak anomali satelit Telkom-1.

Koordinator Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sularsi menilai, perlu ada Standard Operasional Procedure (SOP) yang sama dari Bank Indonesia kepada seluruh bank untuk bertanggung jawab atas kerugian nasabah terkait gangguan jaringan ATM ini.

"Semua bank yang mengalami hal ini harus bertanggung jawab kepada nasabah dengan SOP yang sama. Karena ini kan dialami oleh 4 bank besar dan ribuan ATM," ujar Sulastri kepada Republika.co.id, Selasa (29/8).

Adapun prosedur yang harus diberikan oleh perbankan kepada nasabahnya yakni pertama, penyampaian permintaan maaf dan informasi mengenai penyebab gangguan yang terjadi. Nasabah harus mengetahui apa penyebab gangguan tersebut, dan berapa lama proses perbaikan yang harus dilakukan.

Pemberian informasi dapat dilakukan melalui SMS bank atau melalui media massa. Informasi tersebut juga harus dipasang di mesin-mesin ATM yang tidak dapat digunakan. Kedua, bank harus memberikan alternatif cara bertransaksi lainnya yang mudah dilakukan oleh nasabah. Selain itu, bank juga harus menjelaskan alternatif bertransaksi tersebut aman dilakukan oleh nasabah.

"Seperti internet banking. Kan banyak yang takut pakai internet banking karena banyak yang kena fraud dari situs. Harus diberi pengertian bagaimana menjaga keamanannya," tutur Sulastri.

Ketiga, bank harus memberikan konsumen kompensasi dari alternatif transaksi. Misalnya, penggantian biaya administratif apabila terpaksa mengambil di ATM bank lain, seperti yang dilakukan oleh Bank BCA. Dia menilai hal ini juga harus dilakukan oleh bank lainnya apabila di lokasi yang sama semua ATM bank tersebut mengalami gangguan.

Sementara untuk perbankan, ia juga menilai pentingnya double protection seperti dengan menggunakan lebih dari satu satelit untuk menghindari kejadian seperti ini terulang lagi. "Jadi kalau pakai satelit, harapannya harus lebih dari satu. Supaya nanti tidak merugikan nasabah dan tentunya bank," kata Sulastri.

Pada Jumat (25/8) sekitar pukul 16:51 WIB, satelit Telkom 1 mulai terjadi anomali. Adanya gangguan ini berdampak pada pergeseran pointing  antena satelit Telkom 1, sehingga layanan transponder satelit Telkom 1 terganggu.

Hal ini mengakibatkan semua jaringan ATM yang menggunakan VSAT Telkom-1 mengalami gangguan. Adapun bank-bank yang terkena dampak yaitu, sebanyak 5700 unit ATM dan 126 kantor kas Bank BCA, 2000 unit ATM Bank Mandiri, 1500 unit ATM dan 51 Outlet Bank BNI, serta 321 unit ATM BRI dan 124 unit kerja BRI.

Secara intensif, kini Telkom bersama Lockheed Martin, selaku pabrikan satelit Telkom 1, masih terus menyelidiki  penyebab lebih lanjut. Saat ini Telkom masih berfokus pada pemulihan data pelanggannya yang berjumlah 63 klien, yang mana 8 di antaranya merupakan provider Very Small Aperture Terminal (VSAT) yang memiliki 12.030 site.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement