Kamis 31 Aug 2017 01:38 WIB

ACT Kembali Tebar Hewan Kurban untuk Pengungsi Rohingya

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agus Yulianto
Global Qurban di Myanmar (Ilustrasi)
Foto: Dok ACT
Global Qurban di Myanmar (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali menyebar daging kurban di tempat-tempat pengungsi Rohingya. Dengan demikian kebahagiaan Idul Adha di Indonesia bisa meredamkan kepiluan mereka.

"Insya Allah, tahun ini Global Qurban tak luput menyapa Muslim Rohingya yang tengah berduka di kamp-kamp pengungsian di Bangladesh," kataHasan, salah satu mitra ACT di Chittagong lewat keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Rabu (30/8).

Hasan memastikan, daging kurban yang diberikan masyarakat Indonesia bisa meredam pilu Rohingya di Bangladesh. Apalagi, gelombang pengungsi diperkirakan akan terus berdatangan menuju Coxs Bazar, Bangladesh.

"Jumat kemarin (25/8), mitra Aksi Cepat Tanggap di Chittagong, Bangladesh, para pengungsi akan mencari suaka terdekat, yakni Coxs Bazar," katanya.

Menurut Hasan, Kamp Kutupalong dan Kamp Balukhali menjadi sasaran utama para warga Rohingya yang bereksodus ke Bangladesh. "Kamp Kutupalong saja kini sudah ada sekitar 15 ribu KK atau 66 ribu jiwa. Sementara itu, Kamp Balukhali sudah ada 4 ribu KK," katanya.

Hasan menambahkan, menjelang Idul Adha, tak diragukan lagi jumlah tersebut akan terus bertambah. Menurutnya, akan banyak pengungsi baru yang merayakan Idul Adha pertamanya di kamp pengungsian.

"Idul Adha pada tahun lalu, jumlah daging kurban yang kami bagikan kepada para pengungsi Rohingya dirasa belum cukup. Meski demikian, berkat kerja keras relawan ACT hampir sebagian besar pengungsi mendapat daging kurban, meski jumlah yang mereka terima tidak begitu banyak," tuturnya.

"Dengan makin banyaknya pengungsi baru yang datang, kami berharap perayaan Idul Adha kali ini dapat mengikis trauma teror yang tengah mereka alami," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement