REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Otoritas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali mendata sebanyak 3,5 juta wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke bandara bertajuk leisure airport tersebut hingga Juli 2017. Jumlah ini meningkat 22,18 persen dibanding periode sama 2016.
"Bandara Ngurah Rai tahun ini menargetkan kedatangan 5,58 juta wisman. Ini berarti capaiannya sudah 64 persen hingga Juli tahun ini," kata General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, Senin (4/9).
Yanus melihat pertumbuhan yang terus meningkat signifikan ini bisa membuat otoritas mencapai target. Optimisme ini juga didukung besarnya minat maskapai asing masuk ke Bali.
Penumpang asal Cina sejauh ini masih mendominasi jalur udara, sebesar 25 persen atau 896 ribu. Cina dua tahun terakhir memang menempati posisi wisman tertinggi yang datang ke Bali. "Jumlah wisman Cina yang datang melalui Ngurah Rai juga lebih banyak, meningkat 60,2 persen dibanding 559 ribu tahun lalu," kata Yanus.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat secara kumulatif, wisman yang datang langsung ke Bali mencapai 3,4 juta orang. Jumlah ini lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu, skeitar 2,7 juta wisman atau meningkat 23,5 persen.
Negara yang mengalami peningkatan jumlah wisman terbesar periode Januari-Juli 2017 adalah Cina (57,63 persen), India (44,26 persen), Korea Selatan (24,64 persen), Amerika Serikat (19,4 persen), Jerman (18,61 persen), dan Inggris (14,01 persen). "Wisman asal Australia dan Malaysia sedikit menurun," kata Kepala BPS Bali, Adi Nugroho.
Bali menargetkan kunjungan wisman tahun ini mencapai 5,5 juta orang. Angka ini meningkat dibanding 4,5 juta wisman 2016.