REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus memantau kawasan hutan Gunung Guntur di Kecamatan Tarogong Kaler, Garut yang terbakar, Senin (4/9) malam.
"BPBD bersama Disdamkar, BKSDA, Perhutani, Forkopim Kecamatan Tarogong Kaler, desa, Orari lokal Garut memadamkan dengan alat seadanya, bantuan yang dibutuhkan logistik air mineral, makanan siap saji," kata Kepala Pelaksana BPBD Garut Dadi Djakaria melalui telepon seluler, Selasa (5/9).
Ia menuturkan, kebakaran hutan di Gunung Guntur itu berada di Blok Rejeng, Desa Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler.
Kobaran api, lanjut dia, baru diketahui warga setempat sekitar pukul 18.00 WIB, kemudian dilakukan pemadaman secara manual oleh petugas gabungan dibantu masyarakat. "Sebab kejadian diduga karena musim kemarau, cuaca panas dan saat ini masih dilakukan pengecekan," katanya.
Ia menyebutkan, luas lahan hutan yang terbakar masih dilakukan pemeriksaan di lapangan, namun laporan sementara yang terbakar sekitar satu hektare.
Terkait korban jiwa akibat kebakaran hutan itu, kata Dadi, tidak ada, karena lokasi kebakaran dengan pemukiman penduduk maupun jalur pendakian cukup jauh. "Lahan terbakar diperkirakan satu hektare, masih didata, untuk korban jiwa nihil," katanya.
Kebakaran hutan di Gunung Guntur tersebut sudah terjadi beberapa kali pada musim kemarau 2017. Gunung yang banyak ditumbuhi tanaman alang-alang itu merupakan kawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jabar.