REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Samakhi, Masjid Juma Samakhi, begitulah nama masjid di Samakhi itu. Terletak 106 km dari ibu kota Baku, Shamakhi atau Samaxi, adalah sebuah distrik di Azerbaijan yang memiliki sejarah panjang perkembangan Islam di kawasan Kaukasus. Masjid ini memiliki catatan panjang sejarah dan cukup monumental, peninggalan kekuasaan Daulah Bani Umayyah I dari abad ke-8.
Nama Juma muncul karena masjid ini menjadi pusat berkumpulnya umat Islam pada pelaksanaan shalat Jumat. Masjid ini merupakan salah satu masjid peninggalan Bani Umayyah I ketika dinasti ini menguasai sebagian besar wilayah Kaukasus dan Dagestan.
Masjid Shamakhi dibangun pada 743-744 Masehi. Beberapa penelitian arkeologi megungkapkan, masjid ini merupakan bukti monumental kedaulatan Islam Dinasti Umayyah I yang telah mencapai kawasan Kaukasus.
Masjid Shamakhi ini juga dianggap sebagai bangunan masjid pertama yang berdiri di kawasan Kaukasus. Salah satu peran penting bangunan masjid ini di antaranya menjadi bagian awal dari penyebaran Islam di kawasan Kaukasus serta Asia Tengah. Hingga kini Masjid Shamakhi masih berdiri walaupun sudah tiada lagi struktur bangunan masjid asli setelah penghancuran berabad-abad silam dan pembangunan kembali.
Penghancuran Masjid Shamakhi itu tidak lepas dari peran pentingnya sebagai kekuatan Muslim di kawasan Kaukasus. Gempa bumi yang mengguncang Shamakhi pada 1859 juga menjadi faktor lain hilangnya struktur bangunan asli masjid ini. Setelah lama hancur dan terbengkalai, Presiden keempat Republik Azerbaijan Ilham Aliyev memulai proyek pembangunan kembali pada 2009 lalu dan selesai pada 2013.
Kini Masjid Shamakhi merupakan contoh perpaduan kemegahan arsitektur Islam modern dan tradisional di Azerbaijan. Bahkan, masjid ini dianggap salah satu masjid yang dibangun pada era modern, dengan arsitektur terbaik dan terbesar di kawasan negara-negara Kaukasus.