REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Juma Shamakhi pada awal berdirinya mengalami berkali-kali kehancuran akibat bencana alam dan perebutan kekuasaan. Sejarah mencatat masjid ini setidaknya mengalami lima kali renovasi dan pemugaran. Setelah berdiri pada abad ke-8 oleh Dinasti Umayyah I, Masjid Juma Shamakhi mengalami penghancuran oleh raja Georgia pada 1123.
Pada abad ke-17, Dinasti Safawid yang berkuasa di kawasan Persia hingga Kaukasus membangun kembali Masjid Juma Shamakhi. Dinasti Safawid mengubah banyak struktur bangunan masjid sehingga mengubah bentuk awal masjid. Pada abad ke-18 ketika wilayah Kaukasus-kini Azerbaijan di tangan Kekaisaran Rusia, Masjid Juma Shamakhi diguncang gempa yang meluluhlantakkan struktur bangunan masjid.
Rekonstruksi ketiga dilakukan pada 1860 untuk memperbaiki sebagian struktur yang hancur akibat gempa. Pada rekonstruksi ketiga, struktur dan desain bangunan masjid ditangani oleh arsitek Kaukasia Hajibbabeyov atas usul gambar arsitektur dari rancangan Pangeran Rusia, Yuri Gagarin. Pada 1902 bangunan Masjid Juma Shamakhi dipugar dan dibangun kembali untuk keempat kalinya.
Desain rekonstruksi masjid untuk yang keempat kalinya ini dipercayakan kepada arsitek lokal Kota Shamakhi, Ziverbey Ahmadbeyov. Kemegahan arsitektur dan eksterior masjid kemudian disempurnakan Józef Ploko. Ia menambahkan kesan megah pada masjid, meniru Istana Shirvanshahs di Kota Baku. Ia juga menambahkan struktur kubah masjid yang besar, menara, dan balkon terbuka serta gaya paviliun yang luas.
Namun, ketika pengerjaan masjid belum sepenuhnya rampung dikerjakan, penghancuran masjid kembali terjadi. Penghancuran masjid dilakukan oleh milisi Armenia setelah pecah perang kemerdekaan dari Kekaisaran Rusia pada 1918 dan kerusuhan etnis dan agama terjadi di seluruh Federasi Kaukasia. Kondisi bangunan Masjid Juma Shamakhi yang hancur dan porak poranda ini terus dibiarkan hingga era Soviet.
Bahkan, ketika Uni Soviet runtuh dan Azerbaijan memperoleh kemerdekaannya pada 1991, masjid ini dibiarkan terbengkalai. Dalam perjalanannya, setelah hampir 20 tahun Azerbaijan merdeka, pada Desember 2009 Pemerintah Republik Azerbaijan melakukan pembangunan kembali Masjid Juma Shamakhi.
Di bawah Presiden keempat Republik Azerbaijan, Ilham Aliyev, pemugaran masjid yang kelima kalinya ini dilakukan secara besar-besaran hingga bentuk megahnya saat ini. Kini Masjid Juma Shamakhi telah ditetapkan Pemerintah Republik Azerbaijan sebagai salah satu monumen bersejarah penting dalam penyebaran Islam di kawasan Kaukasus.