REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingnya di Myanmar mengundang simpati dan keprihatinan yang mendalam. Tak terkecuali masyarakat Jambi di bawah kepemimpinan Gubernur Zumi Zola.
“Merespons tragedi kemanusiaan yang terjadi terhadap etnis Rohingya di Myanmar, kami di Jami menggelar aksi solidaritas berupa zikir, doa dan pengumpulan donasi,” kata Gubernur Jambi Zumi Zola kepada Republika.co.id, Ahad (10/9).
Kegiatan bertajuk “Zikir dan doa bersama untuk masyarakat Rohingya” itu diadakan di Masjid Agung Al-Falah Jambi, Jumat (8/9). Acara itu juga dihadiri Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar, Ketua DPRD Jambi H Cornelis Buston, Kapolda Jambi Brigjen Pol Priyo Widyanto, Danrem 042 Garuda Putih Jambi Kol Inf Refrizal, para ulama, pelajar, serta masyarakat Jambi.
Acara dilaksanakan seusai shalat Jumat sampai pukul 14.30. Acara tersebut diawali sambutan Gubernur, tausiyah oleh ulama setempat (Dr Ustaz Hasbullah Ahmad) shalawat dan diakhiri zikir dan doa yang dipimpin Ustaz Saefullah dari Majelis Azzikra pimpinan Ustaz Muhammad Arifin Ilham.
“Sekaligus, pada acara tersebut, kami juga mengajak seluruh masyarakat Jambi untuk mengumpulkan donasi bagi masyarakat Rohingya. Pengumpulan donasi itu sampai saat ini masih terus berlangsung,” tutur Zumi.
Ia menjelaskan, dua hari sebelum acara zikir dan doa bersama itu, pihaknya mengundang para tokoh agama dan tokoh adat. “Dalam pertemuan tersebut disepakati, bahwa tragedi Rohingya bukan masalah agama. Ini murni masalah kemanusiaan. Karena itu, masyarakat dan Pemda Jambi mendukung langkah Pemerintah Pusat dalam upaya membantu masyarakat Rohingya,” ujarnya.
Tidak kalah pentingnya, kata Zumi, pihaknya mengingatkan seluruh masyarakat Jambi untuk menjaga persatuan dan kesatuan. “Tragedi Rohingya adalah masalah kemanusiaan. Semua umat beragama di Indonesia, termasuk juga di Jambi -- baik Islam, Budha, Kristen, Katolik maupun Hindu -- mengutuk hal tersebut. Karena itu, persatuan dan kesatuan harus kita jaga. Jangan sampai ada pihak-pihak yang memanfaatkan tragedi Rohingya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat Jambi,” tuturnya.
Terkait tragedi kemanusiaan di Myanmar tersebut, Pemda Jambi bersama masyarakat menggelar acara zikir dan doa bersama untuk masyarakat Rohingya. Sekaligus juga mengajak seluruh masyarakat Jambi untuk mengumpulkan donasi untuk masyarakat Rohingya. “Alhamdulillah, sampai hari ini, Ahad (10/9), jumlah donasi yang terkumpul sudah mencapai sekitar Rp 400 juta. Kami masih terus mengajak masyakat untuk mengumpulkan donasi melalui rekening di Bank Daerah Jambi. Dana tersebut nantinya akan disalurkan kepada masyarakat Rohingya melalui lembaga yang berwenang,” paparnya.
Pemda, kata Zumi, juga mengingatkan masyarakat agar selektif dan bijak dalam mencari maupun membaca berita-berita mengenai tragedi Rohingya, khususnya yang beredar di media sosial. “Bukan berarti berita-berita di media sosial itu hoax semuanya. Banyak berita di media sosial yang juga benar atau faktual. Namun kita harus lebih selektif agar terhindar dari berita-berita hoax. Untuk itu, sangat penting mencari dan membaca berita-berita, khususnya menyangkut tragedi kemanusiaan di Rohingya, dari sumber yang kredibel,” ujarnya.
Saat mengantar acara zikir dan doa, Ustaz Saefullah mengatakan, doa itu senjata orang yang beriman. “Inilah kekuatan yang harus terus-menerus kita panjatkan kepada Allah agar mashyarakat Rohingya diberikan kekuatan dan kesalamatan,” ujar Saefullah.
Ia menambahkan, bantuan terbaik selain doa adalah dengan bersedekah, berinfak, berdonasi. “Donasi merupakan bukti kepedulian kita. Hamba Allah yang beriman itu saleh ritual sekaligus saleh sosial. Saleh sosial itu dibuktikan dengan memberikan donasi terbaik,” papar Saefullah.