REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum bangkitnya Portugal dan Spanyol, Venesia berkembang sebagai pusat perdagangan Eropa. Sejarah negeri itu menjadi titik temu untuk perdagangan dan budaya, antara Muslim dan bangsa lainnya.
Palazzo Zen merupakan rumah leluhur salah satu keluarga Venesia yang paling menonjol. Mereka banyak terlibat dalam diplomasi dan perdagangan dengan dunia Islam.
Tanpa perdagangan Muslim, Venesia sulit untuk mengembangkan perekonomiannya. Saat itu, Venesia menjadi republik maritim yang kuat. Perdagangan di Mediterania dari abad ke-12 sampai abad ke-16 banyak terjadi di sana. Jika tak ada perdagangan, pemukiman di sana mungkin hanya menjadi desa nelayan.
Namun, Venesia menjadi pusat perdagangan terbesar dunia saat itu. Sutra, rempah-rempah, karpet, keramik, dan logam mulia tiba di Venesia dari Timur. Berikut ini adalah peninggalan Islam di Venesia.
Pusat Publikasi Buku Islam
Venesia mencetak banyak teks Arab yang kemudian diterjemahkan ke bahasa Latin dan Italia. Beberapa karya ulama yang diterjemahkan adalah as-Syifamilik Ibnu Sina. Karya itu diter- jemahkan menjadi Canon. Karya lainnya adalah komentar Ibnu Rusyd terkait Nicomachean Ethics Aristoteles.
Kitab suci Alquran juga dicetak dan diterjemahkan di sana pada 1537-1538. Penjual buku di sana banyak yang menjual karya tersebut. Sayangnya, menurut kurator Stefano Carboni, cetakan tersebut memiliki banyak kesalahan. "Venesia mencetak risalah kedokteran, filsafat, astronomi, dan matematika," jelas Direktur Museum Correr Venesia Giandomenico Romanelli.
Istana Doge
Istana Doge dibangun tanpa benteng pada abad ke-14. Ini adalah bangunan unik di Eropa. Dua tingkat lengkungan tiang membentuk lantai dasar yang terbuka dan lapang. Sejarawan arsitektur Universitas Cambridge Deborah Howard berpendapat, utusan Venesia Nicolo Zen membawa pulang konsep desain itu setelah kunjungannya ke Kairo. Di sana, dia melihat aula resmi keadilan dan masjid Sultanan- Nasir Muhammad. Desain eksterior Istana Doge memiliki kemiripan yang mencolok dengan kedua bangunan tersebut.
Lantai Istana itu dikelilingi dinding tempat para tamu negara berkumpul. Dinding itu merupakan peta raksasa Mediterania, Italia, dan Arab yang terlihat cerah.
Jam Menara
Jam menara merupakan warisan era renaisans di utara Venesia. Ini merupakan bangunan yang mudah ditemukan di dekat Merceria.
Bangunan itu memiliki dua lantai bagian bawah yang berhubungan dengan jalan utama Merceria. Jalan tersebut menghubungkan area pusat keagamaan dan politik, The Piazza, dengan area perdagangan dan keuangan, yaitu The Rialto.
Bangunan itu tercatat sudah ada sejak abad ke-15. Jam tersebut menjadi simbol kejayaan Venesia. Kini, gedung itu menjadi salah satu dari 11 bangunan cagar budaya yang dikelola pemerintah.
Sejarawan abad ke-12 Ibn Jubayr menyebutkan, terdapat jam yang sama seperti di Venesia dengan bobot lebih kecil di Masjid Agung Damaskus.