Ahad 17 Sep 2017 18:57 WIB

Kulon Progo Gulirkan 'Gerakan Bersih Pantai'

Wisatawan berjalan untuk mandi di laut saat berwisata di Pantai Baron, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Foto: Antara
Wisatawan berjalan untuk mandi di laut saat berwisata di Pantai Baron, Gunung Kidul, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelorakan "gerakan bersih pantai" dalam upaya menciptakan lingkungan pantai yang bersih sehingga dapat menambahan banyak jumlah wisatawan yang berkunjung.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Ahad, mengatakan, kegiatan ini dalam rangka mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Pengelolaan kebersihan di lingkungan daratan maupun pinggiran pantai sudah merupakan kewajiban dan harus mengimplementasikan azas manfaat lingkungan dan bagi masyarakat sekitar.

"Gerakan bersih-bersih pantai yang dilakukan ini tentu terkait dengan pengelolaan sampah yang ada di bibir pantai maupun seputar pantai secara keseluruhan," kata Hasto.

Menurutnya, pengelolaan sampah yang efektif dan menyeluruh merupakan kunci penting dalam mencapai tujuan kita bersama yaitu mewujudkan Indonesia bersih sampah pada 2020.

Kegiatan ini harus bertujuan untuk memberikan pemahaman dan penyadaran tentang bahaya pencemaran laut, mendorong masyarakat untuk berperan serta dalam pengendalian pencemaran dengan memilah sampah organik dan sampah non-organik guna mendapatkan nilai ekonomi dan pemanfaatannya.

"Kami ingin mensinergikan seluruh kegiatan dari berbagai industri terkait dalam upaya pengendalian, dan mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk mewujudkan laut biru dan pantai bersih lestari," katanya.

Terkait dengan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta yang dibangun di Temon Kulon Progo, Hasto menyampaikan bahwa Pantai Glagah dan pantai di seputar Pelabuhan Tanjung Adikarta Karawangwuni, Wates, harus bersinergi menjadi destinasi wisata baru yang diharapkan dapat menarik wisatawan.

"Kebersihan adalah kata kunci dari sebuah tempat wisata, karena banyak wisatawan mancanegara yang suka kebersihan. Oleh karena itu gerakan bersih oantai ataupun di objek wisata lainnya harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan masyarakat secara luas," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement