Ahad 17 Sep 2017 23:16 WIB

Dana Nasabah Kaya di Bank Mandiri Melonjak

Red: Nur Aini
Nasabah tengah menyetor uang di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Nasabah tengah menyetor uang di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Mandiri Persero Tbk mencatat dana nasabah individual segmen premium (Fund Under Management) hingga Agustus 2017 sebesar Rp 169 triliun, tumbuh 15 persen dibandingkan Agustus 2016.

Direktur Distribusi Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan saat ini terdapat 51 ribu nasabah individual segmen premium di Mandiri yang mendapat layanan perbankan prioritas. "Dana kelolaan itu didukung 63 outlet atau jaringan prioritas yang tersebar di seluruh Indonesia, serta bekerja sama dengan sembilan Manajer Investasi dengan lebih dari 60 produk investasi," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (17/9).

Jaringan itu, kata Hery, agar Grup Bank Mandiri dapat menjadi one stop solution dalam melayani berbagai kebutuhan nasabah. Pejabat Eksekutif Treasuri Bank Mandiri Darmawan Junaidi menambahkan pihaknya juga memanfaatkan jaringan luar negeri untuk memasarkan produk dan layanan keuangan perseroan yang terkait dengan valuta asing. Saat ini, kantor luar negeri Bank Mandiri tersebar di Singapura, China, Hongkong, Inggris, Cayman Island, Malaysia dan Timor Leste.

Hery Gunardi menjelaskan kinerja penghimpunan dana kelolaan itu berkontribusi positif pada kinerja perseroan hingga pertengahan tahun ini. Hingga kuartal II-2017, laba bersih Bank Mandiri sebesar Rp 9,5 triliun, naik 33,7 persen secara tahunan. Kenaikan ini terutama didorong oleh penyaluran kredit perseroan yang sebesar Rp682 triliun, atau tumbuh 11,6 persen dari periode yang sama tahun lalu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement