REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Genteng, Surabaya, menembak mati seorang pencuri sepeda motor karena melakukan perlawanan dengan mengacungkan senjata tajam jenis parang saat tertangkap tangan di Jalan Basuki Rahmat Surabaya.
Para petugas menyamar sebagai tukang ojek berbasis aplikasi daring Gojek dan memang sengaja memasang umpan sepeda motor untuk menjaring pelaku spesialis pencuri kendaraan bermotor.
"Sudah tiga minggu ini petugas kami di jajaran Polsek Genteng melakukan penyamaran sebagai pengendara Gojek dan memasang umpan sepeda motor untuk menjaring pelaku pencurian kendaraan bermotor," ucap Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Leonard Sinambela dalam jumpa pers di Kamar Mayat RSUD Dr Soetomo Surabaya, Selasa (20/9).
Dia mengatakan umpan sepeda motor setiap hari selama tiga pekan terakhir dipasang di sejumlah area yang selama ini dikenal rawan pencurian kendaraan bermotor. Di antaranya di Jalan Basuki Rahmat dan Jalan Pemuda Surabaya.
"Kami tempatkan masing-masing sekitar empat sampai lima petugas polisi yang menyamar sebagai tukang Gojek di sejumlah titik pemancingan itu," katanya.
Hingga Selasa siang, Leonard mengatakan, tampaknya menjadi hari naas bagi pelaku pencurian sepeda motor berinisial MU. Warga Jalan Wonosari Surabaya berusia 34 tahun itu 'memakan' umpan sepeda motor yang dijerat oleh sejumlah petugas polisi menyamar sebagai tukang Gojek di Jalan Basuki Rahmat Surabaya.
Leonard mengistilahkan pelaku tertangkap tangan melakukan pencurian sepeda motor dari hasil pancingan yang telah dijeratnya. Sejumlah petugas yang berpakaian jaket khas yang biasa dikenakan tukang Gojek pun segera menghampirinya. Namun MU tampaknya tidak menyadari bahwa sejumlah tukang gojek yang menghampirinya adalah petugas polisi yang sedang menyamar.
Dia mengacungkan parang, sebuah tembakan pun melumpuhkan salah satu kakinya. "Pelaku tidak menyerah dan semakin mengayunkan parangnya ke arah petugas. Sekali tembakan lagi kemudian bersarang di dadanya. Pelaku tewas seketika," ucapnya.
Polisi langsung membawanya ke kamar mayat RSUD Dr Soetomo dan sekalian mengundang wartawan untuk menggelar jumpa pers. "Jumpa pers yang kami gelar di kamar mayat RSUD Dr Soetomo ini untuk menunjukkan bahwa kami benar-benar serius memberantas kejahatan di Kota Surabaya," ujar Leonard menegaskan.
Dia menambahkan pelaku, MU yang telah ditembak mati ternyata tercatat sebagai residivis yang pernah dipidana pada tahun 2015 atas kasus kejahatan serupa dan baru saja keluar dari penjara belum lama ini.