REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bagian gedung sebelah utara (nouthern courtyard) Istana Chowmahalla saat ini tidak hanya diakses oleh pihak keluarga ahli waris, tetapi juga sudah terbuka untuk dikunjungi pengunjung. Ini setelah rentetan kerja keras untuk merestorasi bangunan sebelah utara.
Bangunan yang digadang-gadang sebagai spot terindah dari halaman utara ini adalah Bara Imam. Ruangan ini memiliki lorong panjang dari kamar di sisi timur. Bara Imam pernah difungsikan untuk ruang administrasi kerajaan. Selain itu pula, ruangan yang konon dinamai pula dengan Shishe (cermin gambar) ini sempat dijadikan kamar bagi pejabat pendamping tamu yang berkunjung ke Chowmahalla.
Akseori lain yang dimiliki halaman utara adalah menara jam (clock tower). Posisinya yang berada di ketinggian sangat memungkinkan penghuni istana untuk melihat jelas jam tersebut. Jam ini sudah diaktifkan sejak awal berdirinya Chowmahalla.
Masih membahas halaman sebelah utara terdapat ruangan bernama Dewan Balai. Di ruangan ini terdapat koleksi langka, seperti manuskrip, buku, dan benda-benda langka lainnya yang tidak ternilai harganya.
Semua koleksi benda langka itu sudah ada sejak zaman Nizam. Koleksi-koleksi itu merupakan pemberian dari tamu dan para pejabat penting yang menemui Nizam ke istana. Ruangan ini juga sering digunakan sebagai tempat pameran koleksi benda-benda istana.