Senin 25 Sep 2017 14:24 WIB
Pemilik Situs Nikahsiri.com Ahli IT

Rani: Mohon Maafkan Bapak....

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agus Yulianto
Nikah Siri
Nikah Siri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rani, istri pemilik situs nikahsirri.com Aris Wahyudi angkat bicara tentang situs pelelangan keperawanan yang dibuat dan dikelola suaminya sejak 19 September lalu. Kata dia, Aris adalah lulusan University of Essex Inggris bidang Informasi Teknologi (IT), dan sempat bekerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Selain itu, Aris adalah pemilik dan pembuat situs nguberjek yang beroperasi di wilayah yang belum terjamah situs ojek daring, seperti Kerawang, Magelang dan Bengkulu. "Bapak (Aris) ahli IT dan CEO perusahaan Nguberjek, tapi kantornya sudah dihapus," kata Rani.

Namun, Rani mengaku, sejak suaminya digerebek dan ditangkap kepolisian Polda Metro Jaya pada Ahad (24/9) dini hari lalu, dirinya sangat terkejut dan tidak tahu menahu tentang situs yang menjadi dasar penangkapan suaminya. Karena itu, Rani berharap, agar seluruh pihak dapat memaafkan dan membebaskan suaminya, mengingat Aris adalah satu-satunya tulang punggung keluarga yang menafkahi Rani dan ketiga anaknya.

Dia juga mengaku, bukan warga asli Bekasi dan baru menetap di Bekasi sejak enam bulan lalu. "Baru enam bulan tinggal di sini. Saya tidak tahu soal aplikasi itu. Saya hanya harap bapak dibebaskan, saya bingung kalau bapak sampai ditahan karena dia tulang punggung keluarga. Saya mohon maafkan bapak," kata dia.

Sementara tetangga Aris, Sumiyati mengaku, tidak mengenal Aris dan keluarganya karena Sumiyati mengatakan bahwa mereka tidak pernah bersosialisasi sejak kepindahannya. Sumiyati juga mengaku hanya sekedar melihat Aris pergi setiap pagi dengan pakaian rapih tanpa tau dimana dia bekerja. Sedangkan Rani, istri Aris, kata Sumiyati hanya keluar saat mengantar anaknya ke sekolah, dan langsung kembali masuk ke rumah.

"Rumahnya ditutup saja, tapi memang suka lihat dia (Aris) rapih kalau pagi. Istrinya juga cuma keluar kalau mengantar anak sekolah, terus langsung masuk tidak mampir di sini (warung)," kata Sumiyati.

Ketua Rukun Warga (RW) 10, Jati Mekar, Jati Asih, Kota Bekasi Catur Nursetiadi menjelaskan, saat penggerebekan dan penangkapan, Aris Wahyudi tidak melakukan perlawanan dan mengakui kesalahannya. Saat proses penggeledahan, aparat polisi mengamankan sebuah laptop, printer, stempel partai ponsel, topi partai ponsel Aris dan sebuah spanduk launching nikahsirri.com yang rencananya akan digelar 19 September nanti.

Catur juga mengamini keterangan bahwa Aris adalah seorang ahli IT, meskipun begitu Catur mengaku tidak mengetahui adanya pengoprasian situs nikahsirri.com di rumah yang disewa Aris dan keluarganya. "Memang tidak ada yang tahu, karena tidak ada kegiatan sama sekali disitu. Pada rumah itu juga orang Bandung, dia juga tidak percaya kalau rumahnya dipakai untuk kegiatan itu," kata dia.

Catur juga mengaku telah mendatangi Aris untuk menanyakan langsung dan meminta agar situs nikahsirri.com ditutup. Menurut Aris, kata Catur, dia membuat situs nikahsirri.com bersama tujuh temannya. Situs tersebut, kata Aris bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mengurangi kemiskinan dan perzinahan.

"Ternyata dia hanya tersangkut itu, UU ITE dan Pornografi, karena ada koin mahar dan gambar porno, jadi pihak polisi hanya mengaitkan itu saja," kata Catur.

Terkait alamat Perumahan Angkasa Puri yang dicantumkan dalam situs nikahsirri.com, Catur mengaku sangat kaget dan tidak terima, karena dapat memberikan penggambaran buruk kepada masyarakat dan wilayah tersebut. Dia juga menegaskan, bahwa Aris tidak pernah meminta izin tentang perizinan tempat kepada pemerintah setempat.

"Buat image jelek, kenapa harus alamat Angkasa Puri. Dia (Aris) juga tidak izin ke kita, Pak RT dan saya tidak tahu," kata Catur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement