Selasa 26 Sep 2017 14:28 WIB

Teater Potlot Pentaskan “Rawa Gambut” di Sumatra

Red: Budi Raharjo
Drama Rawa Gambut
Foto: Yudi Semai/Teater Potlot
Drama Rawa Gambut

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Setelah sukses tampil di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), Teater Potlot kembali mementaskan drama “Rawa Gambut” di Taman Budaya Lampung, Kota Bandar Lampung, Sabtu (30/9). Pentas kedua tersebut merupakan rangkaian perjalanan pentas Teater Potlot di Sumatra.

Drama Rawa Gambut ditulis dan disutradarai Conie Sema, seniman asal Palembang, yang juga pernah menjadi wartawan koran dan televisi. Menurut Conie, drama menceritakan pergulatan manusia di wilayah gambut pesisir pantai timur Sumatra. “Bercerita dari mulai kehidupan tradisional masyarakat di sana, sampai masuknya perusahaan perkebunan besar,” kata dia kepada Republika, Selasa (26/9).

Ia mengungkapkan drama yang berdurasi sekira satu jam itu, tidak hanya menyuarakan kerusakan lahan gambut, tetapi juga mengingatkan pemerintah atas banyaknya temuan arkeologi situs dan artefak masa Kerajaan Sriwijaya di wilayah tersebut. Pentas “Rawa Gambut” ingin menginterupsi penataan lansekap berkelanjutan di kawasan gambut di pesisir pantai timur Sumatra itu, agar tidak hanya berorientasi ekologi dan ekonomi, tetapi juga  budaya.

“Gambut adalah sebuah peradaban manusia. Perlu ada lansekap budaya di sana. Penguasaan bentang alam untuk kegiatan ekonomi sekarang ini, sangat tidak adil. Terutama bagi kelangsungan hidup anekaragam hayati,” ujar Conie menambahkan, jutaan hektare bentang alam di sana, dihabisi cuma untuk sawit dan akasia.