REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung bekerjasama dwngan aparat TNI menggelar acara nonton bareng (nobar) film G30S/PKI. Nobar akan dilaksanakan di kelurahan-kelurahan se-Kota Bandung.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pun mengajak kepada masyarakat untuk menonton pemutaran film G30S/PKI yang diselenggarakan di kelurahan masing-masing. Dengan menonton film ini dikatakannya dapat menambah wawasan terkait sejarah bangsa Indonesia.
Menurutnya, setiap peristiwa sejarah harus dicermati bersama. Terkait adanya perbedaan tafsir terkait film G30S/PKI, menurut Emil hal itu tidak perlu dipermasalahkan.
"Menurut saya setiap sejarah perlu kita cermati. Bahwa ada tafsir-tafsir ya silahkan saja. Selama belum ada pembandingnya ya saya kira bisa lakukan yang ada. Karena jangan sekali-kali melupakan sejarah," kata pria yabg akrab disapa Emil kepada wartawan di Taman Cikapayang, Kota Bandung, Kamis (28/9).
Emil mengungkapkan, salah satu lokasi pemutaran film G30S/PKI yakni di Taman Film yang berada di bawah Flyover Pasupati, Jumat (29/9) esok. Namun tak seperti biasanya yang menggunakan videotron, pemutaran film akan dilakukan dengan mengunakan layap tancap.
Emil menegaskan tidak memaksa masyarakat untuk ikut menonton. Namun, ia mengajak warga yang memang ingin melihat untuk memanfaatkan nobar yang diadakan. "Jadi intinya siapa yang mau datang silahkan, yang tidak juga tidak masalah. Jadi kita beri pilihan," ujarnya.
Disinggung ancaman paham komunis, pria berkacamata ini juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya generasi muda untuk selalu waspada dengan paham-paham komunis. Dia meminta generasi muda untuk selalu memegang teguh Pancasila sebagai dasar NKRI.
"Pokoknya waspada saja. Waspada jaga Pancasila, jangan terlalu ke kiri (komunis), jangan terlalu ke kanan (agama radikal). Jadi fokus di tengah, dengan Pancasila, dengan waspada insya Allah selamat," tuturnya.