Jumat 29 Sep 2017 11:01 WIB

PMII Mataram Suarakan Kewaspadaan PKI

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan unjuk rasa di depan Istana Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/10).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan unjuk rasa di depan Istana Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Puluhan massa aksi dari Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Mataram mendatangi Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Kesbangpoldagri) NTB. Aksi dilakukan untuk mewaspadai kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). "Hari ini kita disentak lagi dengan informasi kebangkitan kembali PKI," ujar Koordinator Lapangan PMII Mataram Kusnadi di Kantor Bakesbangpoldagri NTB, Jumat (29/9).

Kusnadi menambahkan, PKI menyisakan luka kelam bagi bangsa Indonesia yang pada sejarahnya telah mengganggu, bahkan mencoba mengambil alih kepemimpinan negara. PMII Mataram mengimbau semua elemen yang mencoba menggangu ideologi Indonesia, Pancasila.

"Kami menolak masuknya faham komunis di NTB, menolak segala bentuk faham anti-Pancasila di NTB, meminta pemerintah tegas terhadap ormas anti-Pancasila," kata Kusnadi.

Sekretaris Bakesbangpoldagri NTB Kataruddin menyambut baik kedatangan para mahasiswa tersebut. Katarudin mengaku akan meneruskan aspirasi para mahasiswa ini. Katarudin sependapat dengan aspirasi mahasiwa terkait ideologi komunis yang tidak diterima di NTB. "Soal ideologi komunis ini sudah tidak bisa lagi ditolerir, bahwa komunis ini merupakan musuh bangsa," kata Katarudin.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement