Sabtu 30 Sep 2017 03:58 WIB

Warga Palembang Nobar Film Penumpasan G30SPKI

Rep: Maspril Aries/ Red: Gita Amanda
  Warga antusias menonton pemutaran film G30S/PKI di Taman Graha Mall Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu (23/9).
Foto: Putra M. Akbar
Warga antusias menonton pemutaran film G30S/PKI di Taman Graha Mall Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sudah sejak awal pekan lalu nonton bareng (nobar) film berjudul Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI digelar di berbagai tempat di Sumatera Selatan (Sumsel). Pada Jumat (29/9), nonton bareng film karya sutradara Arifin C Noer tersebut kembali diputar pada beberapa wilayah di Palembang.

Nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI berlangsung serentak di beberapa tempat, diantaranya di komplek Perguruan Muhammadiyah Bukit Kecil, di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah dan di gedung balai bersama Kecamatan Ilir Timur ll Palembang.

Di kampus UIN Raden Fatah di jalan Jendral Sudirman bertempat Akademik Center, Jumat (29/6), ribuan mahasiswa memenuhi ruangan dengan tribun berlantai dua tersebut. Para mahasiswa nonton bareng Film Penumpasan Pengkhianatan G3oSPKI dilaksanakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) UIN Raden Fatah.

Beberapa mahasiswa sengaja datang menonton karena memang belum pernah menonton film tersebut sejak mereka di bangku SMP sampai menjadi mahasiswa. “Kami ingin tahu tentang peristiwa G30SPKI karena saat sekolah tidak pernah belajar tentang sejarah G30SPKI,” ujar seorang mahasiswi yang datang ke gedung Akademik Center bersama beberapa mahasiswi lainnya.

Sementara itu menurut Ketua KAMMI UIN Raden Fatah Regi Yasika, nonton bareng Film Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa untuk mengenal dan mengetahui peristiwa G30SPKI, terutama gerakan komunis yang saat ini dirasa mulai bangkit.

“KAMMI berharap para mahasiswa tahu ideologi komunis tidak layak ada di Indonesia, Juga mahasiswa tahu dan memahami sejarah kelam bangsa ini tentang kekejaman PKI,” katanya.

Sebelum pemutaran film tersebut di kampus, Wakil Dekan I Fisip UIN Raden Fatah Yenrizal sudah mengharuskan mahasiswa jurusan komunikasi menonton film tersebut saat diputar di oleh Kodam II/ Sriwijaya di plaza Benteng Kuto Besak (BKB), 23 September 2017 lalu.

Menurut Yenrizal, mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN semester satu dan tiga memang diharuskan menonton film ini terkait dengan mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi dan Komunikasi Profetik. “Dengan menonton film ini kami ingin mahasiswa Fisip UIN melihat persfektif lain dari penayangan film ini. Selama ini mereka hanya sekedar mendengar tentang film yang sejak Orde Baru tumbang dihentikan penayangannya,” katanya.

Nonton bareng juga berlangsung di Gedung Balai Bersama Kecamatan Ilir Timur II di Jalan Yos Sudarso Kelurahan 3 Ilir Palembang. Nonton bareng yang dihadiri ratusan warga tersebut diselenggarakan Koramil 418-05/Lemabang.

Menurut Danramil 418-05/Lemabang Kapten Inf Rusman nonton bareng Film Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI agar generasi muda dapat mengetahui serta memahami bahwa negara Indonesia pernah mengalami masa-masa yang sulit dan kelam. “Penghianatan PKI pada tahun 1965 yang ingin mengubah ideologi Pancasila menjadi ideologi Komunis. Kita semua menghendaki agar kejadian serupa tidak terulang kembali di negara kita tercinta,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement