REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Ribuan siswa SMA di Kota Tasikmalaya menyaksikan pemutaran film G30S PKI di Gedung Juang 45, Kampung Karoeng, Kelurahan Cikalang, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (29/9) malam. Aksi nonton bareng (nobar) memperoleh sambutan positif pelajar yang belum pernah menonton film itu.
Komandan Kodim 0612 Tasikmalaya Letkol Inf Nur Ahmad mengatakan, nonton bareng merupakan perintah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo supaya para pelajar mengetahui sejarah yang terkandung dalam film. Para pelajar dari beberapa SMA diundang nonton bareng bersama masyarakat umum.
"Memang film penghianatan G30S PKI sudah lama tidak pernah ditayangkan di televisi dan tentu ini sebagai langkah yang tepat agar masyarakat tahu dan mengetahui sejarah terutama kepada para jenderal yang meninggal di dalam lubang buaya," kata Nur.
Menurut Nur, ketertarikan siswa pada film itu lantaran mereka belum pernah menontonnya. Sebab usai era Orde Baru, film tersebut tak lagi diputar di stasiun televisi. "Antusias pelajar di Kota Tasikmalaya sangat tinggi dan mereka rela sewa angkot untuk nonton secara gratis selama empat jam, karena mereka juga belum melihat kejadian di dalam lubang buaya pada waktu itu," ujarnya.
Sementara itu, salah satu SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya, Dea Halimah merasa sangat senang bisa melihat pemutaran film penghianatan G30S PKI. Ia mengaku baru pertama kali menonton film pembunuhan para jenderal itu. Bagian yang menurutnya paling haru yaitu ketika Ade Irma Nasution terbunuh. "Baru kali ini melihat film ini karena dari dulu enggak pernah nonton enggak ada di televisi juga," ucapnya.