REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat berniat menambah donasi untuk pengungsi Rohingya hingga Rp 1 miliar. Untuk sementara ini, donasi yang sudah terkumpul sebesar Rp 150 juta dan rencananya akan disalurkan melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Gubernur Irwan Prayitno menyebutkan, donasi dikumpulkan dari seluruh pegawai di lingkungan Pemda dan penyaluran dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumbar.
"Kita masih menunggu tambahan donasi ini. Nanti disalurkan kepada ACT. Mereka punya list kebutuhan obat-obatan, makan, minum, tempat tinggal, semua mereka punya. Dia amanahlah," ujar Irwan ditemui di kompleks Kantor Gubernur Sumatra Barat akhir pekan ini.
Sementara itu, Anca Rahadiansyah, selaku Team Leader ACT SOS Rohingya menjelaskan bahwa seluruh donasi dalam bentuk uang yang dikumpulkan melalui ACT akan dikonversi ke barang-barang dan logistik yang dibutuhkan pengungsi.
Sumbangan yang paling dibutuhkan oleh masyarakat Rohingya di Rakhine dan pengungsi di luar Myanmar terutama adalah bantuan medis, paket sembako, dan shelter untuk tempat tinggal. Meski begitu, ACT juga menerima sumbangan pakaian pantas pakai untuk disalurkan kepada para pengungsi.
Anca menyebutkan, hingga saat ini bantuan untuk Rohingya didominasi oleh bantuan perseorangan donatur dan berbagai sumbangan dari komunitas. Sebagian lain disumbangkan oleh Baznas, BUMD/BUMN, dan Pemda di Indonesia.
"Alhamdulillah untuk Sumbar ACT sudah mengumpulkan lebih kurang Rp 1 miliar untuk Rohingya," katanya.