REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penembakan mengerikan di Las Vegas menewaskan sedikitnya 50 orang dan 200 terluka. Ini merupakan salah satu kasus penembakan paling fatal.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, KJRI Los Angeles sudah menghubungi beberapa tokoh masyarakat dan rumah sakit di Las Vegas terkait keadaan WNI. Ini dilakukan untuk mengetahui kondisi WNI di sana.
"Berdasarkan pengecekan sampai saat ini tidak ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban kejadian penembakan di LAs Vegas," katanya, Senin, (2/10).
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui Twitter-nya menanggapi penembakan mengerikan di Las Vegas yang menewaskan 50 orang tewas dan 200 terluka.
"Saya mengucapkan belasungkawa dan simpati saya yang paling hangat kepada para korban dan keluarga penembakan di Las Vegas yang mengerikan," kata Trump melalui Twitter-nya seperti dilansir ABC News, Senin, (2/10).