REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika memimpin Dinasti Umayyah, Umar bin Abdul Aziz segera membuang gaya hidupnya yang boros dan mencoba meniru Nabi Muhammad SAW dan sahabat terdekatnya. Salah satu tindakan pertamanya adalah mengembalikan perkebunan dan istana mewah yang dimiliki oleh anggota dinasti Umayyah ke perkebunan umum.
Umar juga menghapuskan praktik korupsi sehingga menyingkirkan pejabat-pejabat pemerintah menjadi kaya, berkuasa dan kasar. Orang-orang menanggapi langkah Umar dengan dukungan antusias.
Produktivitas keseluruhan pemerintahannya pun populer di seluruh wilayah. Sarjana Islam ternama, Ibn Kathir, mencatat bahwa karena reformasi yang dilakukan oleh Umar cukup fantastis.
Pendapatan tahunan dari Persia sendiri meningkat dari 28 juta dirham menjadi 124 juta dirham. Merasakan keberhasilan ini, Umar terus mengikuti contoh yang ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Ia mengirim utusan ke Cina dan Tibet, mengundang penguasa mereka untuk menerima Islam. Pada saat inilah agama Islam mulai diterima oleh sebagian besar populasi Persia dan Mesir.
Umar mengundang orang-orang masuk Islam dan berhenti memungut cukai. Namun ini dikeluhkan pejabat yang dulu korup. Mereka mengatakan pendapatan negara telah menurun.
Seakan tak pedulu, Umar tetap menggunakan posisinya untuk menegakkan hak dan tanggung jawab yang melekat dalam Quran. Ia tetap pada contoh kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Terbukti, Umar membuat perubahan besar dan menakjubkan dalam cara negara Islam dijalankan. Ketaatannya yang ketat terhadap prinsip-prinsip Islam memungkinkan pemerintahannya memberikan uang saku kepada banyak guru.
Ia mendorong pendidikan bagi pria, perempuan dan anak-anak. Melalui teladan pribadinya, dia menanamkan kesalehan, keteguhan, etika bisnis, moral dan perilaku Islam ke masyarakat umum.
Reformasinya termasuk penghapusan alkohol secara ketat dan dia melarang ketidaksenonohan publik. Umar juga mengawasi ketat managemen uang diberikan dalam bentuk amal.
Upaya Umar untuk mengubah Negara Islam menjadi komunitas Islam telah berhasil dikelola dengan baik. Umar juga membangun infrastruktur secara luas di seluruh Negara Islam, di Persia, Khurasan (termasuk bagian-bagian dari Iran modern, Afghanistan dan Asia Tengah) dan di seluruh Afrika Utara. Diantaranya jalan, jembatan, kanal, penginapan bagi wisatawan, fasilitas pendidikan dan apotek kesehatan.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement