REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan revitalisasi struktur partainya yang dilakukan Ketua Umum Setya Novanto karena ingin menciptakan kekompakan atau soliditas serta akselerasi partai agar semua target politik tercapai.
"Ada satu keinginan Ketum bahwa untuk menjamin akselerasi dan peningkatan kinerja kepengurusan ini diperlukan soliditas," kata Idrus Marham di Gedung Nusantara I DPR, Jakarta, Senin (9/10).
Salah satu revitalisasi struktur pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) adalah merombak posisi Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan yang sebelumnya diisi Yorrys Raweyai digantikan oleh Letjen TNI Purnawirawan Eko Wiratmoko. Idrus mengatakan revitalisasi itu merupakan tindakl anjut mandat yang diberikan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar kepada Novanto beberapa waktu lalu.
Namun dia membantah pencopotan pengurus Golkar itu bukan hanya karena yang bersangkutan tidak menunjukkan kesolidan terhadap partai namun ada pertimbangan lain dari Setnov untuk mengganti pengurus. "Bukan hanya itu, kan banyak pertimbangan jadi bukan satu satu nya ya tetapi siapa pun yang mengurusi partai itu perlu kesolidan perlu kebersamaan," ujarnya.
Selain itu Idrus menjelaskan terkait pernyataan Ketua Harian Golkar Nurdin Halid mengaku tidak pernah dilibatkan dalam proses revitalisasi, dirinya menyakini Nurdin telah memahami Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan keputusan Rampinas yang menginginkan adanya revitalisasi struktur partai.
Idrus mengatakan Novanto telah menyiapkan rasionalisasi terkait revitalisasi yang dilakukan terhadap struktur partai dan akan diumumkan dalam satu-dua hari kedepan dalam rapat pleno.