Selasa 10 Oct 2017 19:56 WIB

‘Jarak Kedatangan KRL Jakarta Kota-Cikarang Terlalu Lama’

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Ratna Puspita
 Kereta KRL Commuter Line tujuan Bekasi-Cikarang melintas di Stasiun Cikarang, Jawa Barat, Senin (9/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kereta KRL Commuter Line tujuan Bekasi-Cikarang melintas di Stasiun Cikarang, Jawa Barat, Senin (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Penumpang mengeluhkan jarak kedatangan KRL Jakarta Kota-Cikarang yang terlalu lama. KRL Jakarta Kota-Cikarang datang setiap satu jam sekali.

Penumpang KRL Jakarta Kota-Cikarang, Haryadi, menyayangkan jarak keberangkatan dan kedatangan kereta di Stasion Bekasi Timur yang terlalu lama. Dia berharap, jumlah KRL Jakarta Kota-Cikarang dapat diperbanyak agar jadwal kedatangan dapat lebih cepat.

"KRL-nya lama. Saya sudah tunggu satu jam lebih. Seharusnya KRL sampai pukul 09.10, tapi sudah pukul 09.30 belum juga muncul," kata dia, Selasa (10/10). 

Humas PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) Eva Chairunnisa mengatakan, estimasi waktu tempuh KRL Jakarta Kota-Cikarang sekitar 1,5 jam. Namun, dia menjelaskan, jalur rel KRL Jakarta Kota-Cikarang masih digunakan bersama dengan Kereta Api Jarak Jauh yang menyebabkan sering terjadinya pergantian jalur.

"Kalau memang harus bergantian jalur dengan kereta api jarak jauh. Itu sudah biasa untuk jalur Jakarta Kota-Bekasi bahkan sebelum KRL Cikarang beroperasi," kata Eva saat dihubungi Republika. 

Terkait jadwal pemberangkatan KRL, Eva menjelaskan, KRL Jakarta Kota-Cikarang memiliki variasi perjalanan yang berbeda-beda. Namun, dia mengakui, KRL Jakarta Kota-Cikarang memang tidak secepat perjalanan KRL rute lain yang berangkat setiap 15 menit sekali. 

Selain itu, Eva menerangkan, jadwal juga masih disesuaikan dengan 32 perjalanan KRL Jakarta Kota-Cikarang. "Tidak satu jam sekali kok. Varian jadwalnya beda beda, tinggal penumpang menyesuaikan saja jadwalnya," kata Eva.

Untuk rencana penambahan KRL, Eva mengatakan, PT KCI masih mempertimbangkan kapasitas lintas jalur rel Bekasi yang saat ini masih bergabung dengan Kereta Jarak Jauh. Namun, dia tidak memungkiri PT KCI memiliki program penambahan jumlah KRL dan kapasitas lintas.

"Makanya pemerintah adakan double double track untuk memisahkan antara KRL dan kereta jarak jauh. Artinya efisiensi perjalanan lebih bisa dimaksimalkan," kata dia.

Terkait kerap terjadinya penahanan KRL di sinyal stasiun besar seperti Manggarai dan Jatinegara, Eva menjelaskan, hal itu terjadi karena adanya pergantian jalur dan kondisi lintas yang padat. 

Selain itu, dia menjelaskan, setiap tahunnya jumlah kereta jarak jauh dan KRL selalu bertambah sedangkan kapasitas lintas tidak berubah. Akibatnya, terjadi penumpukan.

"Ini makanya sedang proses perbaikan, seperti penambahan jalur dan perluasan stasiun Manggarai untuk menyeimbangkan kapasitas lintas, dan memang membutuhkan waktu," ujar Eva.

Dia berharap penumpang dapat memaklumi keterlambatan kedatangan dan keberangkatan KRL Jakarta Kota-Cikarang, atau sebaliknya. Dia juga menegaskan seluruh rencana untuk memaksimalkan perjalanan KRL Jakarta Kota-Cikarang telah direncanakan dan akan direalisasikan secara bertahap.

"Rencana untuk memperbanyak dan mengakomodir jalur double double track juga sedang diupayakan agar dapat menambah kapasitas lintas. Penambahan jumlah perjalanan juga sudah direncanakan semuanya," kata Eva.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement