REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- DPRD Lampung telah meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Balai Bina Marga untuk segera menyiapkan langkah darurat, yakni pemasangan jembatan bailey di ruas jalan lintas barat (Jalinbar) yang putus diterjang banjir, Kamis (12/10). Jembatan bailey tersebut untuk mengatasi tersendatnya arus lalu lintas kendaraan Lampung-Bengkulu agar menjadi lancar.
Wakil Ketua DPRD Lampung Imer Darius mengatakan, setelah mendapat kabar jalan dan jembatan di Jalinbar putus tergerus banjir, ia langsung mengontak Dinas PU dan Bina Marga untuk segera mengambil langkah penanganan tanggap darurat. Pemasangan jembatan darurat di jalan putus itu dilakukan sesegera mungkin karena jalur tersebut vital yang dilalui kendaran berbagai lintas provinsi di Sumatra.
"Siang ini, saya sudah dapat laporan pengerjaan pembuatan jembatan darurat (bailey) segera dikerjakan. Mudah-mudahan jalan tersebut untuk sementara segera bisa dilalui," kata Imer Darius kepada Republika.co.id di Bandar Lampung, Kamis (12/10).
Ia belum bisa memastikan kapan jembatan bailey dapat selesai dan dilalui kendaraan. Namun, yang jelas alat berat dan bahan bakunya sudah berada di lokasi kejadian dan siap untuk dipasang. Jembatan bailey adalah jembatan rangka baja ringan berkualitas tinggi, yang mudah dipindah-pindah (movable).
Banjir menerjang badan jalan dan jembatan di Jalinbar di Kampung Mandiri Sejatin KM 20, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Lampung, Kamis (12/10) dini hari. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam kejadian. Namun arus lalu lintas kendaran dari pesisir barat Sumatra ke Lampung dialihkan melalui jalur Bengkulu Liwa Bandar Lampung.
Sementara pemasangan jembatan bailey berlangsung, ia berharap Dinas PU dan Bina Marga segera mengusulukan pembangunan jembatan permanen dengan menggunkan skema tanggap darurat anggaran Kementerian PU. "Segera Dinas PU dan usulkan pembangunan jembatan permanen," katanya.