Sabtu 14 Oct 2017 15:50 WIB

5 BUMN Karya Ikut Bersih-Bersih Pantai Padang

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Alat berat diturunkan untuk bersih-bersih pantai Padang.
Foto: republika/sapto
Alat berat diturunkan untuk bersih-bersih pantai Padang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kondisi Pantai Padang yang kotor akibat hujan deras di awal pekan ini ternyata menggerakkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk ikut bersih-bersih. Setidaknya, 5 BUMN ikut mengirimkan alat berat untuk membersihkan 50 ton sampah di Pantai Padang.

Gerakan bersih-bersih yang diikuti oleh lima BUMN ini setelah sejak Senin (9/10) lalu sampah yang hanyut dari Kota Padang terdampar di sepanjang Pantai Padang hingga Muaro. Pemandangan sampah yang menumpuk di bibir Pantai Padang, menurut pengakuan warga, merupakan masalah klasik yang terjadi setiap hujan deras disertai banjir melanda Padang.

Akhirnya Pemerintah Kota Padang menggandeng sejumlah BUMN untuk mau turun tangan. PT Hutama Karya misalnya, mengirimkan satu unit ekskavator. Lalu ada PT Pembangunan Perumahan yang mengirimkan satu unit ekskavator, PT Wijaya Karya (Wika) yang ikut membantu dengan satu unit ekskavator, PT Waskita Karya membantu dengan lima unit dump truck, PT Adhi Karya mengirimkan lima Dump Truck.

Wakil Wali Kota Padang Emzalmi mengungkapkan, pekan ini sudah 50 ton sampah yang dibersihkan. Pembersihan dilakukan dengan mengangkut sampak ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan sebagian kecil lagi ditimbun. Pemkot, lanjut Emzalmi, bekerja sama dengan BUMN untuk melakukan pembersihan dengan alat berat. Emzalmi menambahkan, ada lima sungai besar di Kota Padang yang membutuhkan penahan sampah agar bisa menahan pergerakan sampah.

"Kita membutuhkan jaring besar yang berfungsi sebagai penghambat sampah sehingga kita dapat mengumpulkan sampah yang hanyut dari hulu," ujar Emzalmi, (14/10).

Emzalmi mengimbau agar masyarakat Kota Padang tetap menjaga budaya hidup bersih dan tidak membuang sampah ke sungai. "Di samping penumpukan sampah di pantai, membuang sampah ke sungai juga menyumbat

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement