Ahad 15 Oct 2017 11:17 WIB

Jalur Kereta Api Lintas Cirebon Kembali Normal

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi rel kereta api.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi rel kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Jalur kereta api (KA) hulu dan hilir di wilayah kerja Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon yang sempat terganggu akibat adanya truk tronton yang mogok di perlintasan KA, sudah bisa dilalui, Ahad (15/10) pukul10.10 WIB. Meski demikian, di sejumlah stasiun masih terjadi penumpukan penumpang.

"Pukul 10.10 WIB kedua jalur (huluhilir) sudah normal. Bisa dilalui dengan kecepatan 60 kilometer per jam," jelas Manajer Humas Daop 3 Cirebon, Krisbiyantoro.

Sebelumnya, kedua jalur KA, baik hulu maupun hilir, di wilayah Daop 3 Cirebon terhalang sebuah truk tronton bermuatan crane yang mogok di jalur perlintasan KA antara Stasiun Pringkasap Pasirbungur, Kabupaten Subang, Ahad (15/10) pada pukul 01.25 WIB. Kondisi itu menyebabkan puluhan perjalanan KA menjadi terganggu. Puluhan KA tertahan di berbagaistasiun. Lamanya waktu keterlambatan keberangkatan KA itu bervariasi.

"PT KAI mohon maaf yang sebesar-besarnya karena kejadian ini perjalanan KA menjadi terganggu," kata Krisbiyantoro.

 

Upaya evakuasi terhadap trok tronton bermuatan crane yang mogok itu terus dilakukan. Pada Ahad (15/10) pukul 08.35 WIB,jalur hulu (arah Surabaya) bisa dilewati dengan kecepatan lima kilometer per jam.Sedangkan pukul 10.10 WIB, kedua jalur hulu hilir bisa dilalui.

 

"(Meski kedua jalur sudah kembalinormal), efeknya terjadi antrian KA yang tadinya sempat terhenti di hampir semua stasiun Wilayah Daop 3 Cirebon," jelasnya.

Sementara itu, meski KA yang tertahandi stasiun sudah mulai jalan, namun penumpukan penumpang terjadi di stasiun. Seperti yang terlihat di stasiun Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Penumpukan terjadi karena banyaknya penumpang KA yang tertahan ditambah dengan calon penumpang yang baru berdatangan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement