Ahad 15 Oct 2017 17:41 WIB

Menteri PUPR Anggap tak Ada Penolakan dari Sultan HB X

Rep: bowo pribadi/ Red: Joko Sadewo
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) saat berbicara pada Dialog Nasional Sukses Indonesia-ku bersama Menhub Budi Karya (kedua kiri), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kedua kanan), dan Dirut Bank BTN Maryono (kanan), di Museum Kereta Api Ambarawa, Jawa Tengah, Ahad (15/10).
Foto: Antara/R.Rekotomo
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) saat berbicara pada Dialog Nasional Sukses Indonesia-ku bersama Menhub Budi Karya (kedua kiri), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kedua kanan), dan Dirut Bank BTN Maryono (kanan), di Museum Kereta Api Ambarawa, Jawa Tengah, Ahad (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjawab soal keberatan Sri Sultan Hamengku Buwono X terhadap rencana pembangunan jalan tol ruas Kulonprogo- Yogyakarta. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menganggap tak ada penolakan atas rencana pembangunan tol tersebut.

Apa yang disampaikan Sultan HB X, menurut Basuki, bukanlah penolakan atas rencana pembangunan jalan tol ini. Namun ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Terutama terkait dengan keberadaan usahamikro dan UKM, di sepanjang Kulonprogo hingga Yogyakarta. Keberadaan jalan tol pendukung Bandara Kulonprogo ini dikhawatirkan bisa mematikan usaha kecil tersebut.

"Bukannya menolak, tetapi jangan sampai mematikan ekonomi rakyat," kata Basuki, di sela-sela acara dialog nasional di Museum Kereta Api Ambarawa, Kabupaten Semarang, Ahad (15/10).

Terkait hal ini, jelasnya, Kementerian PUPR akan mengganti dengan memperlebar jalan-jalan provinsi, mulai dari Kulonprogo hingga menuju ke Candi Borobudur.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement