REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama federasi sepak bola Indonesia atau PSSI melakukan rapat di kantor Kemenpora pada Senin (16/19). Rapat yang berlangsung selama satu jam itu membahasa kasus meninggalnya penjaga gawang Persela Lamongan, Choirul Huda.
Hadir dalam pertemuan tersebut yakni Ketua PSSI, Edy Rahmayadi wakil presiden AFF, Joko Driyono dan Direktur PT Liga Indonesia Baru, Berlinton Siahaan. Dalam kesempatan itu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyampaikan belasungkawa atas wafatnya kiper legendaris Persela Lamongan.
Dia mengatakan kementerian bersama PSSI bakal meningkatkan lagi dukungan medis dalam penanganan insiden pemain di lapangan. "Hal itu agar lebih sigap lagi di lapangan bilamana terjadi sesuatu di lapangan," jelas Imam Nahrawi dalam jumpa persnya, di Kantor Kemenpora, Jakarta Pusat, Senin (16/10).
Edy Rahmayadi menyatakan pihak medis di lapangan juga sudah bekerja keras untuk menyelamatkan Choirul Huda. Tim medis juga, ia mengatakan, mereka sudah bergerak cepat membawa yang bersangkutan ke rumah sakit terdekat.
Kemudian, pihak rumah sakit juga sudah berupaya untuk menolong Choirul Huda dengan berbagai cara. "Begitu terjadi ada evakuasi, di bawah ke rumah sakit, masuk icu, pihak icu sudah melakukan tindakan. Tapi, nyawa beliau tidak bisa tertolong," kata Edy.
Karena itu, PSSI akan berupaya untuk menyempurnakan apabila selama ini dirasa kurang memenuhi standar. Meski sepak bola Indonesia tengah berkabung, tapi Edy memastikan kompetisi Liga 1 tetap berjalan sesuai jadwal yang ada. Edy berharap di sisa kompetisi tidak ada lagi insiden buruk.