REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis mengaku terkesan dengan tausyiah yang disampaikan Habib Umar bin Hafidz di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya. Menurut Idham, tausyiah yang disampaikan sekitar satu jam itu mampu memberikan semangat kepada seluruh jajaran kepolisian Polda.
"Saya kira apa yang disampaikan beliau sangat bagus, konstruktif dan itu membangun dan menyemangati tugas-tugas kita sebagai anggota polri," kata Idham kepada Republika.co.id, pasca foto bersama dengan jajaran Kapolres setelah selesai tausyiah, Selasa (17/10) sore.
Idham mengatakan, pada prinsipnya kerja ulama dan polisi sama, yakni mencegah masyarakat melakukan tindakan kejahatan. Bedanya kata dia, polisi dalam menjalankan tugasnya diikat Undang-undang, sehingga jika ada pelanggaran oleh suatu masyarakat harus segera ditertibkan.
"Jadi ulama dan polisi itu bagaikan mata uang yang tidak bisa dipisahkan, tinggal kita membangun, kebersamaan kepada para ulama," katanya.
Untuk itu Idham meminta sinergitas antarulama, polisi dan juga wartwan untuk membantu pekerjaan polisi mengamankan dan menertibkan masyarakat. "Teman-teman wartawan juga sama. Jadi kita menginginkan terus supaya tugas polisi yang terbatas ini bisa dibantu oleh para ulama yang begitu banyak umatnya dia bisa mengingat kan," katanya.
Karena itu, kata dia dengan jumlah personel polisi yang terbatas ini tidak mungkin mengamankan semua lapisan masyarakat. Untuk itu, ulama menjadi mitra utama dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman dan tentram.
Idham memastikan, polisi melali setiap polsek telah berusaha mewujudkan ketertiban dan keamanan masyarakat dengan membentuk dai Kamtibmas untuk datang ke setiap masjid-masjid.