REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Geliat perkembangan usaha kecil dan menengah (UKM) asal Kota Sukabumi terus terlihat. Salah satunya produk UKM bumerang yang sebenarnya merupakan senjata berburu tradisional suku Aborigin, Australia.
Pembuatan bumerang ini dirintis oleh seorang warga, Endi Setiadi (38 tahun) di Jalan Pramuka Nomor 3, Keluraham Gedong Panjang, Kecamatan Citamiang. Endi atau sering disapa Acun ini belajar membuat bumerang sejak 2006 lalu dan memproduksinya untuk di jual sejak 2008 hingga sekarang.
Awalnya, Acun memasarkan produk Bumerang ini secara langsung kepada masyarakat yang berkumpul di pusat keramaian seperti di Lapangan Merdeka. Kini, Acun yang memberi merek dagangannya Acun Boomerang ini telah memasarkannya melalui media daring. "Saya membuat bumerang karena suka dengan senjata ini," ungkap Acun kepada wartawan, Rabu (18/10).
Ia membuat bumerang dengan cara otodidak. Sebelumnya dia memang terampil membuat sandal. Acun mengungkapkan, ia membuat bumerang dengan alat sederhana yang sebelumnya digunakan untuk membuat sandal. Bahan yang digunakan kata dia seperti kayu, triplek, karbon, fiber epoksi, dan spoon.
Menurut Acun, pertama kali ia membaut bumerang secara massal sebanyak 5.000 unit. Dari jumlah tersebut kata dia yang laku terjual secara langsung mencapai sebanyak 3.000 unit.
Dalam sehari, Acun mampu membuat sebanyak 10 buah bumerang jenis tradisional yang terbuat dari kayu atau triplek. Selain bumerang jenis tradisional ia juga membuat bumerang modern atau untuk hobi dan olahraga. Bahkan ia juga membuat bumerang yang berbentuk kujang, yang merupakan senjata khas Jawa Barat.
Kualitas bumerang produksi Acun cukup akurat dan dijamin berbalik kembali ke pelemparnya. Daya jangkauan bumerang produknya tergantung dari ukuran, mulai dari lima hingga sepuluh meter dan paling jauh 150 meter. "Produk bumerang pernah dikirim ke Australia, Brazil, dan India," ungkap Acun.
Sementara di dalam negeri, dia mengatakan, produknya di jual hingga ke Jawa Tiimur, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta. Acun mengungkapkan, pemasarannya bisa ke luar negeri karena melalui pemasaran online. Harga bumerang yang ditawarkan mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 350 ribu per buah.
Menurut Acun, omzet penjualannya per bulan tidak tentu karena tergantung pesanan. Pasalnya ia menggeluti pembuatan bumerang ini atas dasar hobi dan kegemaran membuat bumerang.
Acun mengakui, proses pembuatan bumerang ini terkendala dengan keterbatasan peralatan. Selain itu, dia mengatakan, akses permodalan juga belum diperolehnya untuk pengembangan usaha.