REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kementerian Pertanian akan panen raya dan ekspor beras ke Serawak, Malaysia, dari Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar). Ekspor ini menjadi yang pertama dilakukan dari melalui perbatasan.
Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya mengatakan, Provinsi Kalbar sejauh ini terus meningkatkan produksi pangan lokal. Salah satunya adalah memperbesar produksi beras. Dengan peningkatan produksi ini, diharap bisa membuat Kalbar menjadi role model (percontohan) daerah perbatasan yang memiliki lumbung pangan sendiri.
"Oleh karena itu kami akan mengembangkan pertanian di perbatasan di Kabupaten Sanggau untuk menjadi lumbung pangan perbatasan," kata Crhistiandy dalam sambutannya pada perayaan hari pangan sedunia ke-37, Kamis (19/10).
Christiandy menuturkan, Kalbar sangat dekat dengan perbatasan Malaysia melalui Entikong. Kemudahan akses ini seharusnya bisa dimanfaatkan dalam menjual hasil pangan ke Malaysia. Terlebih kebutuhan pangan di Malaysia diprediksi akan terus meningkat, tapi sulit dalam memenuhinya. Di situ lah Indonesia bisa hadir untuk mengekspor berbagai pangan ke negara tetangga tersebut.
"Ke depan kami ingin menjadi salah satu pintu perdagangan bagi Indonesia," ujarnya.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang hadir dalam acara hari pangan sedunia (HPS) mengatakan akan melakukan ekspor beras yang dihasilkan dari lumbung pangan di Kalbar. Jumlah beras yang akan diekspor mencapai 25 Ton. Selain itu, Amrran juga akan panen rata di Desa Tunggal Bhakti, Kecamatan Kabayang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.