REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MUI Jabar, Rachmat Syafe'i menilai, MUI Jabar menggelar pendidikan untuk ulama ini, dalam rangka tahun baru hijriah. Yakni, bagaimana semua ulama bisa mengambil hikmah dengan berhijrah ke arah lebih baik.
Kegiatan tersebut, diisi dengan beberapa kegiatan. Di antaranya launching pendidikan kader ulama, penandatanganan kerja sama dengan IAIN Syeh Jati dan lainnya.
Pendidikan kader ulama ini, kata dia, harus berjenjang. Karena, salah satu kemampuan menetapkan fatwa adalah dengan mengetahui kondisi sosial supaya tepat. "Kalau kita mengatahui kondisi sosial, maka bisa membuat program unggulan yang tepat," katanya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar, menggelar pendidikan kader ulama angkatan II, Kamis (19/10) di Hotel Asrilia Kota Bandung. Ratusan ulama yang hadir tersebut berasal dari Karawang, Subang, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya dan Garut.
"Pendidikan kader ulama ini kami gelar agar ulama di Jabar memiliki 4 kompetensi yang utama," ujar Sekretaris Umum MUI Jabar, Rafani Achyar, saat memberikan sambutan di acara pembukaan Pendidikan Kader Ulama Angkatan II dan Diskusi tentang Pilgub Jabar.
Rafani menilai, semua kader ulama harus memiliki empat kopetensi. Yakni, pertama memiliki aqidah kuat, memiliki wawasan keilmuan yang memadai, sidik, amanah, tabligh, dan fatonah.
"Kami ingin semua menguasai cara berpikir ilmiah, keumatan dan kebangsaan," katanya.