Kamis 19 Oct 2017 17:17 WIB

BPBD Kabupaten Bandung Lakukan Pembersihan Sampah di Sungai

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Warga membersihkan sampah di sungai Code, Mergangsan, DI Yogyakarta, Minggu (19/3).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Warga membersihkan sampah di sungai Code, Mergangsan, DI Yogyakarta, Minggu (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung terus berbenah melakukan pencegahan terjadinya banjir. Apalagi saat ini, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di seluruh Indonesia dan Kabupaten Bandung sudah memasuki musim penghujan dan peralihan (Pancaroba).

Salah satu yang dikerjakan saat ini adalah membersihkan sampah yang menyumbat di sungai Ciputat di Kampung Ciputat, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (19/10) bersama warga setempat. Sungai Ciputat sendiri merupakan anak sungai dari Citarum.

Pembersihan sampah, plastik dan ranting kayu dilakukan untuk memperlancar aliran air menuju Citarum. Serta upaya mengurangi risiko dampak genangan air di sekitar RW 13 apabila terjadi hujan deras. Ketua RW 13, Dede Ruhiyat mengatakan sampah di bawah jembatan sungai Ciputat sudah sangat menumpuk sekitar dua meter dan sejajar dengan tinggi jembatan. Bahkan, warga setempat bisa berjalan di atasnya. Sampah tersebut berasal dari Citarum dari arah hulu.

"Kami sempat meminta bantuan berupa backhoe untuk mengeruk sampah di Sungai Ciputat tapi sampai saat ini belum ada juga, padahal surat (peminjamannya) sudah turun," katanya, Kamis (19/10).

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bandung mengintruksikan kepada seluruh camat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana khususnya daerah yang berpotensi mengalami banjir, longsor, angin puting beliung. Hal ini terkait dengan saat ini yang sudah memasuki peralihan musim dari kemarau ke penghujan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung, Sofian Nataprawira mengungkapkan pihaknya juga mendorong agar para camat meningkatkan daya tampung dan daya dukung lingkungan. Melalui program kegiatan bersama masyarakat. Diantaranya yang bisa dilakukan adalah membersihkan sungai, penataan drainase dan saluran air dari sampah yang bisa menyumbat dan menimbulkan banjir.

"Masyarakat diimbau agar berhati-hati dalam melakukan aktivitas di kawasan hutan maupun dataran tinggi dengan kemiringan lereng yang curam antara 45 derajat sampai 90 derajat," ujarnya, Rabu (18/10).

Menurutnya yang juga sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung saat ini koordinasi dan mitigasi bencana dengan dinas terkait menyangkut daerah yang rawan dan berpotensi bencana banjir, longsor angin puting beliung terus dilakukan. Dalam rangka pengurangan resiko bencana. Seperti diketahui di Kab Bandung ada 16 daerah yang rawan banjir, 22 rawan longsor dan enam yang rawan puting beliung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement