REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) kembali mengancam Amerika Serikat. Bidikan serangan itu secara spesifik ditujukan kepada kapal induk Amerika, USS Ronald Reagan yang tengah berpatroli di Semenanjung Korea.
Ancaman tersebut keluar usai latihan gabungan antara militer AS dan Korea Selatan (Korsel). Disaat yang bersamaan, AS memobilisasi aset strategis nuklir mereka ke kawasan semenanjung yang bergejolak, yang dinilai sebagai langkah provokasi.
USS Ronald Reagan menyimpan sekitar 100 ribu ton nuklir. Di dalamnya, juga memuat 5.000 pelaut, 90 jet F-18 Super Hornet. Negara arahan Kim Jong Un ini menjanjikan serangan yang tidak terbayangkan bagi Negeri Paman Sam.
"AS gelap mata dengan membawa target utama tepat di bawah hidung kami. Mereka akan menghadapi serangan yang tak terbayangkan secara tiba-tiba," kata pernyataan dari kantor berita Korut seperti diwartakan Aljazirah, Kamis (19/10)
Laksamana Muda Marc Dalton dari USS Ronald Reagan menilai ancaman berbahaya dan agresif yang ditunjukan Korut meresahkan dunia. Dia mengatakan hal tersebut sambil memperlihatkan jet tempur yang sudah siap lepas landas di dek kapal. Lebih jauh, dia mengatakan, latihan gabungan itu sebagai langkah persiapan untuk mengamankan kedatangan Presiden Donald Trump ke Jepang dan Korea Selatan pada 5 November mendatang.
"Secara tegas kami hanya berlatih seperti latihan-latihan yang sebelumnya, tapi kami juga siap untuk mempertahankan Republik Korea," kata komandan penyerangan kapal induk USS Reagan itu.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement