Jumat 20 Oct 2017 11:42 WIB

Tak Ada Suara Saat Nenek Jua Ditusuk Sang Cucu

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Joko Sadewo
Penusukan (ilustrasi)
Foto: pixabay
Penusukan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADALARANG -- Seorang nenek berusia 69 tahun, Jua tewas mengenaskan di tangan cucunya, Ridwan Abdul Azis (21). Terdapat luka tusuk 11 kali dibagian perut dan satu tusukan di bagian leher.

Kejadian ini terjadi saat berada di rumahnya di Kampung Kepuh, RT 01 RW 10 Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (19/10) sekitar pukul 16.00 WIB. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, saat ini aparat kepolisian tengah melakukan penyelidikan dan mengejar tersangka yang masih buron. Setelah melakukan aksi kejinya menusuk neneknya dengan pisau dapur, Ridwan melarikan diri.

Seusai penusukan, korban sendiri langsung dibawa ke Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung untuk dilakukan operasi. Namun, sesudah dioperasi korban tidak bisa diselamatkan dan meninggal pukul 19.05 kemarin.

Pemakaman sendiri berlangsung, Jumat (20/10) di tempat pemakaman umum yang tidak jauh dari Kampung Cikepuh. Seluruh anggota keluarga nenek Jua hadir dalam proses pemakaman. Mereka terlihat tegar melihat sang nenek dimasukan ke liang lahat yang meninggal ditusuk oleh cucunya tersebut.

Salah seorang saksi, Atikah (43) yang merupakan tetangga korban mengatakan saat kejadian tengah berlangsung, ibu pelaku keluar rumah dan meminta tolong sekaligus memberitahukan jika ibunya akan ditusuk oleh anaknya, Azis. Kemudian dirinya mendatangi rumah korban.

"Saya terus nyamperin (si ibu), saya takut si Azis masih di rumah bawa pisau. Terus azis keluar rumah sambil tangannya bersimbah darah dan pergi. Saya ke dalam rumah, ema sudah tergeletak bersimbah darah," ujarnya, Jumat (20/10) saat ditemui di lokasi.

Menurutnya, saat Azis melakukan penusukan, tidak ada suara jeritan atau minta tolong dari korban. Saat itu juga melihat kondisi Jua, ia mencari bantuan mobil agar bisa segera membawa korban ke Rumah Sakit terdekat. "Keliatan mukanya (Azis) kaya orang linglung tanpa dosa setelah menusuk neneknya. Dia mah jalan aja pergi," katanya.

Ia menuturkan, tidak mengetahui persis penyebab Azis tega menusuk neneknya. Namun, kesehariannya pelaku seorang yang pendiam, jarang bicara dan relatif tertutup. Terakhir, katanya Azis tengah membantu bapaknya merehab bangunan masjid.

Atikah menambahkan yang mengagetkan baginya adalah Azis sejak bayi diurus oleh neneknya. Sementara itu, ibunya sendiri bekerja dan bapaknya sudah berpisah sejak lama. Rumah korban dengan ibu pelaku pun terpisah meski saling berdekatan. "Saat itu suasananya sepi. Saya gak berani menahan Azis yang langsung pergi," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement