Senin 23 Oct 2017 21:40 WIB

Jokowi Sudah Tahu AS Minta Maaf Soal Insiden Panglima

Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis, Senin (23/10) di Clark, Filipina menyampaikan permohonan maaf kepada Menhan RI Ryamizard Ryacudu atas insiden sempat ditolaknya Panglima TNI Jenderak Gatot Nurmantyo di AS
Foto: Dok. Puskom Kemhan
Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis, Senin (23/10) di Clark, Filipina menyampaikan permohonan maaf kepada Menhan RI Ryamizard Ryacudu atas insiden sempat ditolaknya Panglima TNI Jenderak Gatot Nurmantyo di AS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu akan melaporkan permintaan maaf Menhan Amerika Serikat (AS) James Mattis kepada Presiden RI Joko Widodo.

Dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin, Menhan mengatakan, pihaknya menyampaikan permintaan maaf Menhan AS itu kepada Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri.

Permintaan maaf itu terkait dengan insiden ditolaknya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo untuk hadiri undangan Kepala Staf Gabungan militer AS di Washington D.C. AS pada Sabtu (21/10).

Permintaan maaf disampaikan saat Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS James Mattis, Senin siang di Clark, Filipina. Pertemuan antara kedua menhan tersebut terjadi di sela-sela acara ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM) di Filipina ASEAN yang berlangsung mulai 22 sampai dengan 25 Oktober 2017.

Ryamizard mengaku dirinya sempat berbincang-bincang dengan Menteri Pertahanan AS perlihal ditolaknya Panglima TNI ke AS untuk memenuhi undangan Kepala Staf Gabungan militer AS. Permintaan maaf disampaikan secara khusus sebelum Menhan AS bertemu para Menhan ASEAN yang saat ini sedang melakukan pertemuan tahunan 2017 di Clark, Filipina. "Beliau dengan penuh hati meminta maaf yang sebesar-besarnya. Menhan AS pun berharap hal ini tidak terjadi lagi," kata Ryamizard, Senin (23/10).

Kedatangan Menhan RI Ryamizard Ryacudu untuk menghadiri pertemuan ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM)-Plus di Filipina yang berlangsung sejak Ahad (22/10) sampai dengan 25 Oktober 2017.

ADMM Plus merupakan forum penukaran pandangan tentang isu-isu pertahanan keamanan, regional, dan Internasional.

ADMM-Plus sendiri merupakan bentuk perluasan kerja sama Pertahanan ADMM dengan melibatkan 8 Negara Mitra Catra ASEAN, yakni Amerika Serikat, Australia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, Republik Korea (ROK), Selandia Baru, India, dan Rusia

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto mengatakan bahwa Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ditolak untuk memasuki wilayah Amerika Serikat ketika akan berangkat ke negara digdaya itu untuk menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) yang akan dilaksanakan pada Senin (23/10) hinggga Selasa (24/10) di Washington D.C., AS.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta istri dan delegasi telah mengurus visa dan administrasi lainnya untuk persiapan keberangkatan. Pada Sabtu (21/10), Panglima TNI siap berangkat menggunakan maskapai penerbangan Emirates. Namun, beberapa saat sebelum keberangkatan ada pemberitahuan dari maskapai penerbangan bahwa Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS oleh US Custom and Border Protection.

Dengan adanya penolakan itu, lanjut dia, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo tidak jadi hadir pada acara tersebut

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement