REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Singapura yang dikenal sebagai salah satu tempat termahal di dunia untuk membeli kendaraan mengumumkan akan membatasi jumlah mobil pribadi di jalan. Hal tersebut berlaku pada tahun depan.
Pembatasan kepemilikan kendaraan pribadi berlaku untuk semua kendaraan kecuali sepeda motor untuk periode kuota November sampai Januari. Secara keseluruhan, pasokan kendaraan akan turun dari 9.122 per bulan menjadi 8.635.
Pemerintah Singapura ingin memperluas transportasi umum. Otoritas Transportasi Darat (LTA) memberlakukan cap pertumbuhan semua mobil penumpang dan sepeda motor akan dipotonng dari 0,25 persen menjadi nol pada Februari mendatang.
Biaya rata-rata sertifikat saat ini sekitar 50 ribu dolar Singapura (sekitar Rp 496,4 juta). Toyota Corolla Altis bisa menghabiskan biaya sekitar 111 ribu dolar Singapura (sekitar Rp 1,1 miliar).
Di negeri ini sendiri ada 600 ribu mobil pribadi pada 2016. Tidak ada jadwal yang diberikan terkait pembatasan kendaraan pribadi, namun jumlah bus dan angkutan barang akan terus bertambah.
Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan perubahan tersebut, LTA mengatakan 12 persen dari total luas lahan di Singapura telah diambil oleh jalan dan ada sedikit ruang terbatas untuk ekspansi.
Namun pemerintah mengatakan akan mengeluarkan dana sebesar 28 miliar dolar Singapura (sekitar Rp 278 triliun) selama lima tahun ke depan untuk memperluas dan meningkatkan sistem transportasi, termasuk metro yang baru-baru ini menghadapi kritik karena serangkaian kerusakan.