REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sudirman, mengungkapkan rasa senangnya atas makin banyaknya masyarakat yang peduli sampah. Ia yakin Indonesia bersih sampah pada 2020 akan terjadi apabila banyak masyarakat yang bergerak.
"Kalau makin banyak yang bergerak, saya yakin Indonesia bersih sampah pada 2020," ungkapnya di Gedung Manggala Wanabakti, pada Aksi Bersama Pengelolaan Sampah Kepulauan Seribu, Rabu (25/10).
Sudirman juga menambahkan, tidak hanya kelompok masyarakat yang mulai peduli sampah akan tetapi juga jajaran kementerian dan juga pengusaha. "Saya senang karena banyak orang yang bergerak menangani sampah. Baik dari pemerintah, kementrian hukum, perekonomian, pariwisata, agama juga bicara masalah sampah. Pengusaha pun juga, kelompok masyarakat banyak," kata dia.
Saat ini, pihak Sudirman sedang menghadapi tantangan mengenai mengubah persepsi sampah di masyarakat. Sebelum Undang-undang mengenai 3R (Reuse, Reduce, Recycle), pemerintah hanya fokus pada pengelolaan sampah kumpul, angkut, dan buang. "Sampah itu harus menjadi sumber. Ada yang menjadi sumber energi, ada yang sampah menjadi bernilai," lanjut Sudirman.
Pemerintah saat ini sedang menyusun peraturan mengenai sampah. Sampah nantinya tidak hanya menjadi urusan pemerintah daerah tetapi juga produsen. Aturan tersebut akan mengatur produsen supaya mereka memiliki tanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan "Prinsipnya adalah pengurangan sampah. Pengurangan sampah baik itu di sumbernya pemerintah daerah dan juga di pihak produsen," kata Sudirman.
Menurut Sudirman, peraturan-peraturan tentang sampah akan terus dikembangkan. Tujuannya adalah pada 2022, masing-masing produsen mempunyai tanggung jawab bagaimana mengurangi timbunan sampah yang diproduksi.