REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Theresa May mengungkapkan belasungkawa atas insiden teror yang terjadi di New York, Amerika Serikat (AS),Selasa (31/10). Serangan tersebut telah menewaskan delapan orang dan melukai puluhan lainnya.
Dalam sebuah cicitan melalui akun Twitter resminya, May mengakusangat terkejut mengetahui serangan teror yang terjadi di New York. Ia mengatakan, pikirannya mengiringi semua korban yang terdampak serangan.
Inggris, kata May, berdiri bersama New York dalam menghadapiserangan teror tersebut. "Bersama-sama kita akan mengalahkan kejahatanterorisme. Inggris berdiri dengan #NYC (New York City)," ucapnya, sepertidikutip laman the Telegraph.
Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson pun mengutarakan hal yang serupa dengan May. Ia mengungkapkan belasungkawa dan menyatakan bahwa Inggris berdiri bersama AS dalam menghadapi serangan teror yang keji tersebut. "Kami tidak akan menyerah pada teror", ujar Johnson.
Wali Kota London Sadiq Khan memberi kehormatan kepada korbantewas dan luka dalam serangan New York. "London berdiri dalam kesedihan dansolidaritas dengan New York malam ini setelah serangan teroris yang keji danpengecut di Manhattan," kata Khan melalui akun Twiitter pribadinya.
Sebuah truk yang dikendarai pria berkewarganegaraan Uzbekistanbernama Sayfullo Saipov menabrak kerumunan pejalan kaki di Manhattan, New York,Selasa sore waktu setempat. Truk yang dikendarainya terhenti setelah menabrak bus sekolah di ujung jalan tersebut.
Saipov sempat melompat dari truk dan terlihat memegang sebuahsenjata. Polisi segera melepaskan tembakan dan mengenai perutnya. Setelah ituSaipov segera dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Insiden ini telah menyebabkan delapan orang tewas dan sekitar 11 orang lainnya luka-luka.